Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Hilirisasi batu bara dapat meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan pada impor energi.
- Produksi DME dari batu bara dapat menjadi solusi untuk substitusi LPG di masyarakat.
- Kebijakan energi global, termasuk dari Amerika Serikat, mempengaruhi strategi energi dan industri di Indonesia.
Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu, mengatakan bahwa Indonesia perlu segera melakukan hilirisasi batu bara untuk mendapatkan nilai tambah dari komoditas ini. Hilirisasi berarti mengolah batu bara menjadi produk yang lebih berguna, seperti gas. Dengan mengubah batu bara menjadi dimethyl ether (DME), kita bisa menggunakannya sebagai pengganti LPG, yang selama ini diimpor dalam jumlah besar. Ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor LPG.
Todotua juga menjelaskan bahwa batu bara adalah sumber energi yang murah dan bisa dimanfaatkan untuk mendukung industri manufaktur. Dia menekankan pentingnya mengembangkan produk seperti metanol dan amonia dari batu bara, sehingga Indonesia bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi dan mengurangi impor.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh Todotua Pasaribu mengenai hilirisasi batu bara?A
Todotua Pasaribu mengungkapkan bahwa hilirisasi batu bara harus segera dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah dari komoditas ini.Q
Mengapa hilirisasi batu bara dianggap penting bagi Indonesia?A
Hilirisasi batu bara dianggap penting karena Indonesia memiliki cadangan batu bara yang besar dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi yang murah.Q
Apa produk yang dapat dihasilkan dari proses hilirisasi batu bara?A
Produk yang dapat dihasilkan dari proses hilirisasi batu bara antara lain dimethyl ether (DME) dan metanol.Q
Bagaimana hilirisasi batu bara dapat mengurangi impor LPG?A
Hilirisasi batu bara dapat mengurangi impor LPG dengan memproduksi DME sebagai substitusi LPG yang dapat digunakan oleh masyarakat.Q
Apa hubungan antara kebijakan energi Amerika Serikat dan hilirisasi batu bara di Indonesia?A
Kebijakan energi Amerika Serikat yang menggalakkan energi fosil menunjukkan bahwa batu bara sebagai sumber energi murah dapat mendukung industrialisasi di Indonesia.