Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus meskipun ada penurunan impor barang konsumsi.
- Ekspor CPO menjadi faktor utama yang mendukung surplus neraca perdagangan.
- Impor barang konsumsi mengalami penurunan signifikan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.
Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 berhasil mencatat surplus sebesar US$ 3,12 miliar, meskipun jumlah ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Surplus ini didorong oleh peningkatan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang naik 58,35% dari bulan sebelumnya dan 89,54% dibandingkan tahun lalu. Namun, ada penurunan impor barang konsumsi menjelang Ramadan dan Lebaran, di mana nilai impor turun 10,61% secara bulanan dan 21,05% secara tahunan.
Beberapa barang yang mengalami penurunan impor secara signifikan antara lain buah-buahan, daging hewan, dan beras. Misalnya, impor buah-buahan turun sebesar US$ 60,9 juta, daging hewan turun US$ 44,8 juta, dan beras turun US$ 37,8 juta. Hal ini menunjukkan adanya perubahan dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025?A
Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 berhasil mencatat surplus sebesar US$ 3,12 miliar.Q
Apa yang menjadi penyebab utama surplus neraca perdagangan?A
Surplus neraca perdagangan didorong oleh peningkatan ekspor minyak kepala sawit (CPO).Q
Bagaimana perkembangan ekspor CPO pada bulan tersebut?A
Ekspor CPO dan turunannya mengalami kenaikan sebesar 58,35% secara bulanan dan 89,54% secara tahunan.Q
Apa yang terjadi dengan impor barang konsumsi menjelang Ramadan dan Lebaran?A
Impor barang konsumsi tercatat turun 10,61% secara bulanan dan 21,05% secara tahunan.Q
Siapa yang mengeluarkan rilis statistik terkait neraca perdagangan ini?A
Rilis statistik terkait neraca perdagangan ini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).