AS Mau Serang Yaman, Harga Minyak Meroket 1,02%
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: AS Mau Serang Yaman, Harga Minyak Meroket 1,02%

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
17 Maret 2025 pukul 11.00 WIB
58 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Harga minyak dunia dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
  • Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah memicu reaksi keras dari Amerika Serikat.
  • Proyeksi harga minyak Brent mengalami penurunan oleh Goldman Sachs akibat perlambatan permintaan.
Harga minyak dunia mengalami kenaikan sekitar 1% pada Senin (17/3/2025) karena ketegangan di Timur Tengah. Amerika Serikat berjanji untuk terus menyerang kelompok Houthi di Yaman setelah mereka menyerang kapal-kapal pengangkut minyak di Laut Merah. Kenaikan harga minyak ini juga dipicu oleh serangan udara AS yang menyebabkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.
Meskipun harga minyak naik, ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global akibat ketegangan perdagangan antara AS dan negara-negara lain seperti China dan Meksiko. Analis memperkirakan harga minyak Brent akan turun sedikit di masa depan, dan ada juga penurunan dalam sentimen konsumen di AS. Federal Reserve AS akan mengadakan pertemuan untuk membahas suku bunga, yang diperkirakan akan tetap stabil.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan harga minyak dunia menguat pada 17 Maret 2025?
A
Harga minyak dunia menguat sekitar 1% karena Amerika Serikat berjanji untuk terus menyerang kelompok Houthi di Yaman.
Q
Apa yang dilakukan Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman?
A
Amerika Serikat melakukan serangan udara terhadap kelompok Houthi untuk menghentikan serangan mereka terhadap kapal-kapal pengangkut minyak.
Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah?
A
Reaksi pasar menunjukkan kenaikan harga minyak setelah serangan Houthi yang mengganggu rantai pasok global.
Q
Apa proyeksi harga minyak Brent menurut Goldman Sachs?
A
Goldman Sachs memperkirakan harga Brent pada Desember 2025 akan berada di level US$71 per barel, turun US$5 dari perkiraan sebelumnya.
Q
Apa yang diharapkan dari pertemuan Federal Reserve mendatang?
A
Pertemuan Federal Reserve diharapkan akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% sambil mengevaluasi dampak kebijakan ekonomi.

Rangkuman Berita Serupa

Pasar Menanti Dampak Tarif AS, Harga Minyak Cenderung StagnanCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
88 dibaca
Pasar Menanti Dampak Tarif AS, Harga Minyak Cenderung Stagnan
Harga Minyak Stabil, Perang Tarif & Pasokan Jadi Perhatian PasarCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
19 dibaca
Harga Minyak Stabil, Perang Tarif & Pasokan Jadi Perhatian Pasar
IHSG Mulai Bangkit, Kini Gantian Rupiah TumbangCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
31 dibaca
IHSG Mulai Bangkit, Kini Gantian Rupiah Tumbang
Harga Minyak Stabil, Investor Pantau Perkembangan Rusia-UkrainaCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
107 dibaca
Harga Minyak Stabil, Investor Pantau Perkembangan Rusia-Ukraina
Harga minyak tembus level tertinggi dalam dua pekan.CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
42 dibaca
Harga minyak tembus level tertinggi dalam dua pekan.
Harga Minyak Menguat di Tengah Ketegangan Timur TengahCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
47 dibaca
Harga Minyak Menguat di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Harga Minyak Merosot, Stok AS Naik & Geopolitik MemanasCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
36 dibaca
Harga Minyak Merosot, Stok AS Naik & Geopolitik Memanas