Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Sanksi baru AS terhadap Iran berdampak signifikan pada harga minyak global.
- Penurunan stok bensin di AS menunjukkan adanya permintaan bahan bakar yang kuat.
- Kenaikan harga minyak dapat berlanjut jika ketegangan geopolitik meningkat.
Harga minyak dunia naik pada Jumat dini hari (21/3/2025) karena sanksi baru dari Amerika Serikat terhadap Iran dan penurunan stok bensin di AS. Harga minyak Brent ditutup di USRp 118.82 juta ($72,25) per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) mencapai USRp 112.43 juta ($68,37) per barel. Sanksi ini menargetkan perusahaan dan kapal yang memasok minyak Iran, termasuk kilang di China yang dikenal sebagai "Teapot refinery," yang sebelumnya membeli minyak Iran dengan harga diskon.
Selain itu, laporan dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan bahwa meskipun pasokan minyak mentah meningkat, stok bensin justru turun 0,5 juta barel. Penurunan ini menunjukkan bahwa permintaan bahan bakar masih tinggi. Kombinasi sanksi terhadap Iran dan data pasokan yang mendukung membuat harga minyak berpotensi terus naik, terutama jika ketegangan geopolitik meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak dunia?A
Kenaikan harga minyak dunia disebabkan oleh sanksi baru AS terhadap Iran dan penurunan stok bensin di AS.Q
Apa yang ditargetkan oleh sanksi baru AS terhadap Iran?A
Sanksi baru AS menargetkan perusahaan dan kapal yang memasok minyak Iran, termasuk kilang independen di China.Q
Bagaimana laporan EIA mempengaruhi harga minyak?A
Laporan EIA menunjukkan penurunan stok bensin di AS, yang mengindikasikan permintaan bahan bakar yang kuat dan mendukung kenaikan harga minyak.Q
Apa itu Teapot refinery?A
Teapot refinery adalah kilang independen di China yang menjadi salah satu pembeli utama minyak mentah Iran.Q
Mengapa permintaan bahan bakar di AS masih kuat?A
Permintaan bahan bakar di AS masih kuat meskipun pasokan minyak mentah meningkat, yang tercermin dari penurunan stok bensin.