Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak akibat tarif dan peningkatan produksi OPEC.
- Permintaan minyak diperkirakan akan tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan.
- Harga minyak Brent dan WTI diperkirakan akan berada dalam kisaran yang lebih rendah dari sebelumnya.
Goldman Sachs Group Inc. telah menurunkan perkiraan harga minyak karena tarif yang lebih tinggi mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, sementara OPEC dan sekutunya meningkatkan produksi. Mereka memperkirakan harga minyak Brent akan mencapai Rp 1.17 juta ($71) per barel pada bulan Desember, yang Rp 82.22 ribu ($5) lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dan harga minyak West Texas Intermediate di Rp 1.10 juta ($67) . Goldman juga memperkirakan bahwa permintaan minyak akan tumbuh lebih lambat, hanya 900.000 barel per hari, karena ekonomi AS melambat akibat tarif yang lebih tinggi.
Saat ini, harga Brent diperdagangkan sekitar Rp 1.17 juta ($71) , setelah turun sekitar 14% dari puncaknya di bulan Januari. Para analis menyatakan bahwa risiko penurunan harga minyak masih ada, terutama jika tarif terus meningkat dan OPEC+ meningkatkan produksi lebih lama dari yang diperkirakan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Goldman Sachs terkait proyeksi harga minyak?A
Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyaknya.Q
Mengapa Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak?A
Mereka menurunkan proyeksi karena tarif yang mengurangi outlook pertumbuhan ekonomi AS dan peningkatan produksi dari OPEC.Q
Apa dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi AS?A
Tarif berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi AS, yang menyebabkan penurunan permintaan minyak.Q
Berapa proyeksi harga Brent dan WTI yang baru?A
Proyeksi harga Brent adalah $71 per barel dan WTI adalah $67 per barel.Q
Apa yang diharapkan dari OPEC terkait produksi minyak?A
OPEC diharapkan akan terus meningkatkan produksi, yang dapat mempengaruhi keseimbangan pasar minyak.