Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak karena dampak tarif pada pertumbuhan ekonomi AS.
- Permintaan minyak diperkirakan akan tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.
- OPEC dan sekutunya meningkatkan produksi, yang berkontribusi pada keseimbangan pasar yang lebih longgar.
Goldman Sachs Group Inc. telah menurunkan perkiraan harga minyak karena tarif yang lebih tinggi mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, sementara OPEC dan sekutunya meningkatkan produksi. Mereka memperkirakan harga minyak Brent akan mencapai Rp 1.17 juta ($71) per barel pada bulan Desember, yang Rp 82.22 ribu ($5) lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) akan berada di Rp 1.10 juta ($67) . Goldman juga memperkirakan bahwa harga Brent akan berada dalam kisaran Rp 1.07 juta ($65) hingga Rp 1.32 juta ($80) per barel dan rata-rata Rp 1.12 juta ($68) tahun depan.
Selain itu, Goldman Sachs mengurangi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun ini sebesar 18% menjadi 900.000 barel per hari karena perlambatan ekonomi AS akibat tarif yang lebih tinggi. Peningkatan pasokan dari OPEC dan sekutunya juga berkontribusi pada keseimbangan pasar yang lebih longgar. Harga Brent saat ini diperdagangkan sekitar Rp 1.17 juta ($71) , setelah turun sekitar 14% dari puncaknya tahun ini.