Kekacauan Pasar Memecahkan Kinerja Unggul Utang Junk Selama Bertahun-tahun di EM
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Kekacauan Pasar Memecahkan Kinerja Unggul Utang Junk Selama Bertahun-tahun di EM

YahooFinance
Dari YahooFinance
16 Maret 2025 pukul 19.30 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Investor pasar berkembang kini lebih memilih obligasi berkualitas tinggi daripada utang berisiko tinggi.
  • Kebijakan tarif dan ketidakpastian ekonomi global mempengaruhi keputusan investasi di pasar berkembang.
  • Obligasi negara dengan peringkat lebih tinggi menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan utang junk di tahun 2025.
Investor di pasar negara berkembang kini lebih memilih obligasi dolar berkualitas tinggi daripada obligasi junk yang lebih berisiko. Hal ini terjadi karena ketidakpastian ekonomi global dan penurunan minat terhadap risiko. Beberapa manajer investasi, seperti dari Pinebridge dan T. Rowe Price, mulai membeli obligasi dari negara-negara seperti Meksiko, Kolombia, dan Afrika Selatan, yang dianggap memiliki nilai yang baik dan likuiditas tinggi. Mereka percaya bahwa obligasi dengan peringkat BB dan BBB lebih mampu bertahan di tengah biaya pinjaman yang tinggi dan penurunan imbal hasil obligasi AS.
Sementara itu, obligasi dari negara-negara dengan peringkat lebih rendah, seperti Ekuador dan Argentina, kini menjadi kurang menarik karena risiko yang lebih besar dan imbal hasil yang tidak sebanding. Beberapa negara, seperti Meksiko, masih memiliki posisi fiskal yang kuat meskipun menghadapi ancaman tarif dari AS. Para investor kini lebih memilih obligasi dari negara-negara yang lebih stabil dan tradisional, menghindari risiko yang lebih tinggi dari obligasi junk.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan investor pasar berkembang beralih ke obligasi dolar berkualitas tinggi?
A
Investor beralih ke obligasi dolar berkualitas tinggi karena penurunan selera risiko global dan ketidakpastian ekonomi.
Q
Mengapa obligasi negara dengan peringkat BBB/BB dianggap lebih menarik saat ini?
A
Obligasi dengan peringkat BBB/BB dianggap lebih menarik karena mereka lebih mampu bertahan terhadap biaya pinjaman yang tinggi dan penurunan imbal hasil Treasury AS.
Q
Apa dampak kebijakan tarif Trump terhadap pasar obligasi negara berkembang?
A
Kebijakan tarif Trump menciptakan ketidakpastian yang membuat investor lebih berhati-hati dan beralih ke aset yang lebih aman.
Q
Mengapa beberapa negara seperti Ecuador dan Argentina menjadi kinerja terburuk di tahun 2025?
A
Ecuador dan Argentina menjadi kinerja terburuk karena mereka menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar dan tidak memberikan imbal hasil yang cukup untuk risiko yang diambil.
Q
Apa yang diharapkan dari data ekonomi yang akan dirilis oleh negara-negara seperti Brasil dan Afrika Selatan?
A
Data ekonomi yang akan dirilis diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan ekonomi negara-negara tersebut.

Rangkuman Berita Serupa

‘Amerika Pertama’ Menghambat Penjualan Obligasi Pasar Berkembang yang MelimpahYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
84 dibaca
‘Amerika Pertama’ Menghambat Penjualan Obligasi Pasar Berkembang yang Melimpah
‘Amerika Pertama’ Menghentikan Bonanza Penjualan Obligasi EMYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
71 dibaca
‘Amerika Pertama’ Menghentikan Bonanza Penjualan Obligasi EM
‘Amerika Pertama’ Menghentikan Penerbitan Obligasi yang Melimpah di Pasar BerkembangYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
114 dibaca
‘Amerika Pertama’ Menghentikan Penerbitan Obligasi yang Melimpah di Pasar Berkembang
Trump dan Fed diperkirakan berisiko terhadap belanja obligasi sebesar Rp 2.09 quadriliun ($127 miliar)  di Amerika Latin.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
29 dibaca
Trump dan Fed diperkirakan berisiko terhadap belanja obligasi sebesar Rp 2.09 quadriliun ($127 miliar) di Amerika Latin.
Beban Bunga Besar Menghantui Utang Muncul Senilai Rp 476.90 quadriliun ($29 Triliun) YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
30 dibaca
Beban Bunga Besar Menghantui Utang Muncul Senilai Rp 476.90 quadriliun ($29 Triliun)
Beban bunga yang besar menghantui tumpukan utang negara berkembang sebesar Rp 476.90 quadriliun ($29 triliun) .YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
134 dibaca
Beban bunga yang besar menghantui tumpukan utang negara berkembang sebesar Rp 476.90 quadriliun ($29 triliun) .