‘Amerika Pertama’ Menghambat Penjualan Obligasi Pasar Berkembang yang Melimpah
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: ‘Amerika Pertama’ Menghambat Penjualan Obligasi Pasar Berkembang yang Melimpah

YahooFinance
Dari YahooFinance
20 Januari 2025 pukul 16.07 WIB
84 dibaca
Share
Penjualan obligasi di pasar negara berkembang (EM) mengalami awal yang sangat baik di tahun ini, tetapi ada risiko penurunan karena tingginya suku bunga obligasi pemerintah AS yang menyulitkan negara-negara dengan peringkat kredit lebih rendah untuk mendapatkan dana. Meskipun penjualan obligasi Euro mencapai sekitar Rp 559.13 triliun ($34 miliar) , sebagian besar penerbit obligasi memiliki peringkat kredit yang baik, seperti Arab Saudi dan Meksiko. Hanya Benin yang berhasil menerbitkan obligasi dengan peringkat lebih rendah. Investor khawatir bahwa kebijakan baru dari pemerintahan Donald Trump dapat meningkatkan suku bunga lebih lanjut, yang akan membuat biaya pinjaman di pasar negara berkembang semakin tinggi.
Beberapa negara dengan peringkat kredit rendah kini mencari cara alternatif untuk mendapatkan dana, seperti meminjam dari lembaga internasional atau menjajaki pasar swasta. Misalnya, Angola dan Panama telah menggunakan metode ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Meskipun ada tantangan, beberapa analis percaya bahwa setelah pelantikan Trump, perusahaan dan pemerintah yang tidak memiliki tekanan finansial mendesak akan menunggu untuk melihat apakah suku bunga akan menurun sebelum menerbitkan obligasi baru.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang mempengaruhi penjualan obligasi di pasar berkembang saat ini?
A
Penjualan obligasi di pasar berkembang terpengaruh oleh suku bunga tinggi dan kekhawatiran inflasi akibat kebijakan baru dari pemerintahan AS.
Q
Siapa yang menjadi presiden terpilih yang dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi AS?
A
Presiden terpilih yang dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi AS adalah Donald Trump.
Q
Mengapa Bahrain’s Arab Banking Corp. menarik penerbitan obligasinya?
A
Bahrain’s Arab Banking Corp. menarik penerbitan obligasinya karena investor menganggap imbal hasil yang ditawarkan terlalu rendah.
Q
Apa yang dilakukan JPMorgan Securities Plc untuk membantu negara-negara dalam pembiayaan?
A
JPMorgan Securities Plc membantu negara-negara seperti Panama dan Angola dalam pembiayaan melalui pinjaman dan operasi repo.
Q
Bagaimana proyeksi Bank Negara Malaysia terkait suku bunga kebijakan mereka?
A
Bank Negara Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan mereka pada 3.00% dalam pertemuan mendatang.

Rangkuman Berita Serupa

‘Amerika Pertama’ Menghentikan Penerbitan Obligasi yang Melimpah di Pasar BerkembangYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
114 dibaca
‘Amerika Pertama’ Menghentikan Penerbitan Obligasi yang Melimpah di Pasar Berkembang
Beban Bunga Besar Menghantui Utang Muncul Senilai Rp 476.90 quadriliun ($29 Triliun) YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
30 dibaca
Beban Bunga Besar Menghantui Utang Muncul Senilai Rp 476.90 quadriliun ($29 Triliun)
Beban bunga yang besar menghantui tumpukan utang negara berkembang sebesar Rp 476.90 quadriliun ($29 triliun) .YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
134 dibaca
Beban bunga yang besar menghantui tumpukan utang negara berkembang sebesar Rp 476.90 quadriliun ($29 triliun) .
Dilema Saham Versus Obligasi Menyerang Trader EM Saat Trump KembaliYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
115 dibaca
Dilema Saham Versus Obligasi Menyerang Trader EM Saat Trump Kembali
Dilema saham versus obligasi menghantui investor pasar berkembang saat Trump kembali.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
63 dibaca
Dilema saham versus obligasi menghantui investor pasar berkembang saat Trump kembali.
Dilema Saham versus Obligasi Menyerang Investor EM saat Trump KembaliYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
115 dibaca
Dilema Saham versus Obligasi Menyerang Investor EM saat Trump Kembali