Courtesy of InterestingEngineering
Meta, perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, menghadapi masalah dalam rencana pembangunan pusat data AI baru karena keberadaan lebah langka di lokasi yang direncanakan. Proyek ini terhambat oleh kekhawatiran lingkungan, yang menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi saat berusaha mencari sumber energi yang ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan energi besar dari proyek AI mereka. Meta berencana menggunakan energi nuklir sebagai solusi yang berkelanjutan, tetapi masalah dengan lebah tersebut menambah kesulitan dalam memenuhi permintaan kapasitas pusat data yang terus meningkat.
Perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Microsoft dan Google, juga mencari solusi energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi proyek AI mereka. Meskipun energi nuklir sering kali mendapat kritik, kebutuhan tinggi untuk energi dari AI membuatnya menjadi pilihan yang menarik. Namun, kasus Meta menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi energi berkelanjutan dan perlindungan lingkungan, terutama dalam melindungi spesies lebah yang terancam punah di Amerika Serikat.