Courtesy of Reuters
Lyft, sebuah perusahaan layanan transportasi, baru-baru ini melaporkan hasil keuangan yang positif dan memperkirakan pendapatan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan untuk kuartal mendatang. Permintaan untuk layanan mereka meningkat seiring banyak orang kembali bekerja di kantor. Untuk bersaing dengan rivalnya, Uber, Lyft memperkenalkan fitur baru bernama Price Lock yang memungkinkan pengguna menghindari harga tinggi saat jam sibuk. CEO Lyft, David Risher, menyatakan bahwa pengguna fitur ini rata-rata melakukan empat perjalanan lebih banyak per bulan.
Baca juga: Saham Lyft merosot seiring dengan persaingan yang ketat berdampak pada proyeksi pemesanan.
Pendapatan Lyft meningkat 31,5% menjadi Rp 25.00 triliun ($1,52 miliar) pada kuartal yang berakhir pada 30 September, melebihi perkiraan analis. Mereka juga memperkirakan pertumbuhan pemesanan kotor sekitar 17% untuk tahun ini. Lyft berusaha menarik lebih banyak pengemudi dengan menawarkan penghasilan minimum yang dijamin dan pembayaran lebih tinggi untuk perjalanan yang lebih panjang. Meskipun Uber masih menjadi pemimpin pasar, banyak analis percaya bahwa Lyft akan tetap kuat di posisi kedua.