Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat defisit APBN dan penurunan pendapatan negara.
- Faktor eksternal seperti perang dagang dan ketegangan geopolitik juga mempengaruhi pasar modal.
- Nilai tukar rupiah yang melemah membuat pelaku pasar lebih berhati-hati.
Pada pembukaan perdagangan Jumat (14/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta mengalami penurunan. IHSG dibuka di posisi 6.647,41, tetapi dalam waktu dua menit turun 1,22% menjadi 6.566,2. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi domestik yang buruk, seperti defisit anggaran negara yang mencapai Rp 31 triliun dan penurunan pendapatan pajak hingga 30% dibandingkan tahun lalu.
Selain faktor domestik, ada juga pengaruh dari luar negeri, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Eropa yang semakin meningkat. Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, juga menambah ketidakpastian di pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga melemah, yang membuat para investor lebih berhati-hati. Meskipun pasar saham di kawasan Asia lainnya mengalami kenaikan, IHSG tetap mengalami penurunan karena situasi yang tidak stabil ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada pembukaan perdagangan 14 Maret 2025?A
IHSG bergerak di zona merah dan turun 1,22% ke level 6.566,2.Q
Apa penyebab utama penurunan IHSG menurut analis?A
Penurunan IHSG disebabkan oleh kondisi makro ekonomi domestik dan faktor eksternal seperti perang dagang.Q
Bagaimana kondisi defisit APBN pada Februari 2025?A
Defisit APBN pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp31,2 triliun atau 0,13% terhadap PDB.Q
Apa dampak dari perang dagang yang disebutkan dalam artikel?A
Perang dagang dapat mempengaruhi kebijakan tarif dan hubungan perdagangan, yang berdampak pada pasar saham.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang IHSG dan kondisi pasar?A
Analisis tentang IHSG diberikan oleh Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas dan Maximilianus Nicodemus dari Pilarmas Investindo Sekuritas.