Krisis! Negara Terkaya Eropa Terancam Resesi
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Krisis! Negara Terkaya Eropa Terancam Resesi

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
14 Maret 2025 pukul 05.24 WIB
114 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jerman menghadapi ancaman resesi akibat tarif yang diterapkan oleh AS.
  • Pandemi COVID-19 dan krisis energi berkontribusi pada kontraksi ekonomi Jerman.
  • Uni Eropa merespons kebijakan tarif dengan tindakan balasan yang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan.
Jerman, salah satu negara terkaya di Eropa, terancam mengalami resesi tahun ini. Hal ini disebabkan oleh tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang berdampak negatif pada ekonomi Jerman. Ekonomi Jerman sudah mengalami kontraksi selama dua tahun berturut-turut, dengan pertumbuhan negatif pada tahun 2023 dan 2024. Selain itu, dampak pandemi COVID-19 dan krisis energi akibat sanksi terhadap Rusia juga memperburuk situasi.
Jerman sangat bergantung pada ekspor, terutama di sektor otomotif dan permesinan, yang menyumbang 43,4% dari PDB-nya. Ketidakpastian akibat tarif ini muncul saat negara-negara Uni Eropa ingin meningkatkan anggaran untuk pertahanan, terutama untuk membantu Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia. Jika situasi ini terus berlanjut, Jerman berisiko mengalami resesi yang lebih dalam.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan ancaman resesi di Jerman?
A
Ancaman resesi di Jerman disebabkan oleh pemberlakuan tarif oleh Donald Trump dan dampak dari pandemi COVID-19.
Q
Siapa yang menerapkan tarif yang berdampak pada ekonomi Jerman?
A
Tarif yang berdampak pada ekonomi Jerman diterapkan oleh Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat.
Q
Apa dampak dari pandemi COVID-19 terhadap ekonomi Jerman?
A
Pandemi COVID-19 berdampak besar pada ekonomi Jerman, menyebabkan kontraksi PDB dan ketidakpastian ekonomi.
Q
Bagaimana Uni Eropa merespons kebijakan tarif Trump?
A
Uni Eropa merespons kebijakan tarif Trump dengan mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS.
Q
Apa yang diperingatkan oleh Fitch Ratings mengenai pengeluaran pertahanan Uni Eropa?
A
Fitch Ratings memperingatkan bahwa pengeluaran pertahanan Uni Eropa dapat mempengaruhi peringkat kredit UE.

Rangkuman Berita Serupa

Analisa Terbaru BI Soal Kemungkinan AS Resesi & Suku Bunga AcuanCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
116 dibaca
Analisa Terbaru BI Soal Kemungkinan AS Resesi & Suku Bunga Acuan
Bos BI Ungkap Efek Perang Tarif Trump Bikin Ekonomi Global SuramCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
40 dibaca
Bos BI Ungkap Efek Perang Tarif Trump Bikin Ekonomi Global Suram
Ramai-Ramai Negara Kaya Beri Warning Krisis, Ada Apa?CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
24 dibaca
Ramai-Ramai Negara Kaya Beri Warning Krisis, Ada Apa?
Eropa Vs Amerika, Bos Bank Sentral Sebut Trump Lebih Buruk dari CovidCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
76 dibaca
Eropa Vs Amerika, Bos Bank Sentral Sebut Trump Lebih Buruk dari Covid
Peluang AS Resesi Makin Naik, Ekonom J.P Morgan Bilang BeginiCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
149 dibaca
Peluang AS Resesi Makin Naik, Ekonom J.P Morgan Bilang Begini
Gejolak AS Masih Jadi Perhatian Pasar, Dolar Lanjut Turun ke Rp16.345CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
55 dibaca
Gejolak AS Masih Jadi Perhatian Pasar, Dolar Lanjut Turun ke Rp16.345
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, dia tidak melihat tanda-tanda resesi yang akan datang di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Yellen juga menyebutkan bahwa kebijakan moneter yang ketat oleh Federal Reserve bertujuan untuk menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
97 dibaca
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, dia tidak melihat tanda-tanda resesi yang akan datang di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Yellen juga menyebutkan bahwa kebijakan moneter yang ketat oleh Federal Reserve bertujuan untuk menurunkan inflasi tanpa menyebabkan resesi.