Courtesy of Forbes
Craig Crisler, CEO dari SupportNinja, menjelaskan bahwa banyak perusahaan yang menganggap outsourcing hanya sebagai cara untuk menghemat biaya. Mereka sering kali membuat permintaan proposal (RFP) yang terlalu fokus pada harga rendah, tanpa memberi ruang bagi penyedia layanan untuk berinovasi atau memberikan solusi jangka panjang. Hal ini bisa menyebabkan biaya outsourcing yang lebih tinggi dari yang diharapkan, karena beberapa penyedia layanan mungkin menawarkan harga rendah di awal, tetapi kemudian mengenakan biaya tambahan yang tersembunyi.
Crisler menyarankan agar perusahaan tidak hanya menggunakan outsourcing sebagai alat reaktif, tetapi juga sebagai bagian dari rencana proaktif untuk pertumbuhan. Alih-alih hanya mencari harga terendah, perusahaan harus membangun kemitraan yang lebih baik dengan penyedia layanan, berdiskusi tentang strategi jangka panjang, dan memastikan bahwa mereka memiliki tim yang berkualitas untuk mendukung operasi. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat lebih fleksibel dan mendapatkan manfaat dari inovasi yang ditawarkan oleh penyedia layanan, sehingga meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan yang mereka terima.