Courtesy of TechCrunch
Amber Hill adalah seorang peneliti medis yang menghabiskan 14 tahun dalam bidangnya, tetapi ia merasa frustrasi dengan tugas administratif yang membuang banyak waktu. Untuk mengatasi masalah ini, ia mendirikan perusahaan bernama Research Grid pada tahun 2020 di London. Perusahaan ini bertujuan untuk membuat uji klinis lebih efisien dengan mengotomatiskan proses administratif dan manajemen data. Research Grid telah mengembangkan dua produk paten yang membantu dalam mengidentifikasi kesalahan, ekstraksi data, dan alur kerja, sehingga mengurangi keterlambatan yang sering terjadi dalam uji klinis.
Research Grid juga berfokus pada mempercepat rekrutmen peserta uji klinis dan memastikan keberagaman dalam penelitian, sesuai dengan persyaratan dari FDA. Dengan menggunakan teknologi AI, perusahaan ini dapat menemukan peserta yang sesuai dengan kriteria penelitian dalam waktu yang lebih singkat. Amber Hill, yang juga seorang pengusaha, telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 131.56 miliar ($8 juta) untuk mengembangkan perusahaannya dan berencana untuk memperluas ke pasar AS dan Asia. Meskipun memulai perusahaannya di tengah pandemi sebagai pendiri tunggal adalah tantangan, ia berhasil mengatasi rintangan tersebut dan kini perusahaan sedang dalam fase pertumbuhan yang pesat.