Courtesy of Reuters
Mahkamah Agung AS akan mempertimbangkan dua kasus yang melibatkan perusahaan teknologi besar, Facebook dan Nvidia, terkait tuduhan penipuan sekuritas. Facebook dituduh menipu investor dengan tidak mengungkapkan informasi tentang pelanggaran data yang mempengaruhi lebih dari 30 juta pengguna. Kasus ini muncul setelah saham Facebook jatuh akibat laporan media tentang penggunaan data pengguna yang tidak sah oleh firma konsultan politik, Cambridge Analytica. Di sisi lain, Nvidia dituduh menyesatkan investor tentang seberapa besar penjualannya yang berasal dari industri cryptocurrency.
Kedua perusahaan ini berusaha untuk membatalkan gugatan tersebut, dan keputusan Mahkamah Agung dapat mempengaruhi kemampuan individu atau kelompok untuk menggugat perusahaan atas pelanggaran hukum. Beberapa ahli hukum berpendapat bahwa keputusan ini bisa membuat lebih sulit bagi investor untuk menuntut perusahaan yang diduga melakukan kesalahan. Ini juga menunjukkan bahwa kekuatan lembaga pengawas seperti SEC mungkin semakin lemah, sehingga membuka peluang bagi lebih banyak litigasi pribadi di masa depan.