Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- OPEC+ tidak berencana untuk menunda peningkatan pasokan minyak yang dijadwalkan.
- Permintaan untuk menurunkan harga minyak datang dari mantan Presiden AS, Donald Trump.
- Analisis pasar menunjukkan bahwa OPEC+ mungkin akan memperpanjang tingkat produksi saat ini.
OPEC+ adalah kelompok negara penghasil minyak yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa negara lain, termasuk Rusia. Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, OPEC+ tidak berencana untuk menunda peningkatan pasokan minyak yang dijadwalkan mulai April. Meskipun ada permintaan dari Presiden AS, Donald Trump, untuk menurunkan harga minyak, beberapa delegasi OPEC+ mengatakan bahwa saat ini belum ada diskusi tentang penundaan tersebut. Mereka percaya bahwa pasar minyak mungkin dapat menyerap tambahan pasokan karena sanksi yang lebih ketat dan permintaan yang lebih tinggi dari China.
OPEC+ saat ini mengurangi produksi minyak sebesar 5,85 juta barel per hari, yang setara dengan sekitar 5,7% dari pasokan global. Rencana untuk meningkatkan produksi dimulai pada April dengan kenaikan bulanan sebesar 138.000 barel per hari, dan akan berlangsung hingga September 2026. Keputusan akhir mengenai peningkatan ini diharapkan akan diumumkan pada awal Maret.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Alexander Novak tentang rencana OPEC+?A
Alexander Novak menyatakan bahwa OPEC+ tidak mempertimbangkan untuk menunda peningkatan pasokan minyak yang dijadwalkan mulai bulan April.Q
Mengapa ada permintaan dari Donald Trump terkait harga minyak?A
Donald Trump meminta OPEC+ untuk menurunkan harga minyak karena dampaknya terhadap ekonomi AS.Q
Apa yang diharapkan oleh Morgan Stanley mengenai OPEC+?A
Morgan Stanley memperkirakan bahwa OPEC+ akan memperpanjang tingkat produksi saat ini.Q
Kapan OPEC+ dijadwalkan untuk mulai meningkatkan produksi minyak?A
OPEC+ dijadwalkan untuk mulai meningkatkan produksi minyak pada bulan April.Q
Apa yang terjadi pada kebijakan produksi OPEC+ sejak 2022?A
Sejak 2022, OPEC+ telah melakukan pemotongan produksi yang signifikan dan memperpanjang kebijakan tersebut hingga 2025.