Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan di awal perdagangan Asia pada hari Jumat, karena permintaan yang lemah menjadi perhatian utama setelah kelompok OPEC+ menunda rencana peningkatan pasokan dan memperpanjang pemotongan produksi hingga akhir 2026. Harga minyak mentah Brent turun 9 sen menjadi Rp 1.18 juta ($72) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 4 sen menjadi Rp 112.27 juta ($68,27) per barel. OPEC+, yang mengendalikan sekitar setengah dari produksi minyak dunia, memutuskan untuk menunda peningkatan produksi yang direncanakan hingga April 2024 karena penurunan permintaan global, terutama dari China.
Para analis mencatat bahwa keputusan ini menunjukkan kekhawatiran OPEC+ tentang kemungkinan kelebihan pasokan dan ketidakpatuhan terhadap target produksi di antara negara anggotanya. Meskipun ada pemotongan pasokan, reaksi pasar terhadap berita ini cukup tenang, menunjukkan bahwa para pelaku pasar masih menunggu perbaikan dalam prospek permintaan minyak di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak pada perdagangan awal Asia?A
Harga minyak mengalami penurunan, dengan Brent turun 9 sen dan WTI turun 4 sen.Q
Mengapa OPEC+ menunda peningkatan pasokan minyak?A
OPEC+ menunda peningkatan pasokan karena permintaan global yang melemah, terutama di China.Q
Apa dampak dari pemotongan pasokan yang diperpanjang oleh OPEC+?A
Pemotongan pasokan yang diperpanjang dapat mengurangi surplus minyak yang diperkirakan dan memberikan dukungan bagi pasar.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang situasi pasar minyak saat ini?A
Mukesh Sahdev dari Rystad Energy memberikan analisis tentang kekhawatiran OPEC+ terkait kelebihan pasokan dan kepatuhan produksi.Q
Apa yang diharapkan pasar terkait permintaan minyak di masa depan?A
Pasar masih menunggu perbaikan dalam prospek permintaan minyak di masa depan.