Kenaikan Dollar Forward Meningkatkan Risiko bagi Bank Sentral Asia
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Kenaikan Dollar Forward Meningkatkan Risiko bagi Bank Sentral Asia

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
17 Februari 2025 pukul 08.14 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bank sentral di Asia menggunakan derivatif untuk melindungi nilai tukar mata uang mereka.
  • Kebijakan politik, terutama dari AS, memiliki dampak signifikan terhadap strategi intervensi bank sentral.
  • Perubahan kepemimpinan di bank sentral dapat mempengaruhi pendekatan terhadap manajemen nilai tukar.
Bank sentral di Asia semakin menggunakan instrumen derivatif untuk melindungi mata uang mereka dari penguatan dolar AS. Misalnya, posisi jual dolar bersih Bank Reserve India mencapai rekor tertinggi Rp 1.12 quadriliun ($68 miliar) , sementara Bank Indonesia juga mencatatkan posisi serupa sebesar Rp 322.32 triliun ($19,6 miliar) . Meskipun strategi ini membantu menjaga cadangan mata uang tetap tinggi, ada kekhawatiran bahwa ini hanya menunda masalah depresiasi mata uang, bukan mengatasinya secara langsung.
Kondisi ini diperburuk oleh tekanan politik, terutama dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang mengancam tarif dan menyebut negara lain sebagai manipulasi mata uang. Meskipun ada penurunan nilai dolar baru-baru ini, banyak bank sentral, termasuk di Malaysia dan Filipina, tetap menggunakan strategi ini karena keuntungan yang ditawarkannya. Namun, para ahli memperingatkan agar bank sentral tidak membangun posisi forward yang terlalu besar, meskipun saat ini hal itu belum menjadi masalah besar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan bank sentral di Asia untuk melindungi mata uang mereka?
A
Bank sentral di Asia menggunakan derivatif untuk melindungi mata uang mereka dari penguatan dolar.
Q
Mengapa penggunaan derivatif menjadi perhatian bagi bank sentral?
A
Penggunaan derivatif dapat menunda tekanan penjualan mata uang dan menciptakan risiko di masa depan.
Q
Siapa yang menjadi presiden AS dan bagaimana kebijakannya mempengaruhi bank sentral di Asia?
A
Donald Trump menjadi presiden AS dan kebijakannya terkait tarif dan manipulasi mata uang mempengaruhi strategi bank sentral di Asia.
Q
Apa posisi forward dolar yang dicatat oleh Bank Indonesia dan Reserve Bank of India?
A
Bank Indonesia mencatat posisi forward dolar sebesar $19,6 miliar, sementara Reserve Bank of India mencapai $68 miliar.
Q
Apa yang diharapkan dari Gubernur baru Reserve Bank of India, Sanjay Malhotra?
A
Diharapkan Sanjay Malhotra dapat mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dalam mengelola nilai tukar.

Rangkuman Berita Serupa

Rupee Bersiap untuk Kerugian Lebih Lanjut seiring RBI Fokus pada Pelonggaran MoneterYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
129 dibaca
Rupee Bersiap untuk Kerugian Lebih Lanjut seiring RBI Fokus pada Pelonggaran Moneter
Rupee Dip Diperkirakan Akan Memperpanjang Penurunan ke Level Terendah Rekor karena Harapan Pemotongan Suku Bunga di IndiaYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
25 dibaca
Rupee Dip Diperkirakan Akan Memperpanjang Penurunan ke Level Terendah Rekor karena Harapan Pemotongan Suku Bunga di India
Volatilitas mata uang diperkirakan akan menghapus perdagangan carry di pasar berkembang.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
54 dibaca
Volatilitas mata uang diperkirakan akan menghapus perdagangan carry di pasar berkembang.
Langkah Mengejutkan Bank Sentral Asia Tunjukkan Dampak Serangan DolarYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
86 dibaca
Langkah Mengejutkan Bank Sentral Asia Tunjukkan Dampak Serangan Dolar
Gubernur RBI India Menyatakan Ia Terbuka untuk Rupee yang Lebih FleksibelYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
99 dibaca
Gubernur RBI India Menyatakan Ia Terbuka untuk Rupee yang Lebih Fleksibel
Mata Uang EM Tergantung pada Kebijakan Bank Sentral karena Kebijakan Fiskal TertinggalYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
25 dibaca
Mata Uang EM Tergantung pada Kebijakan Bank Sentral karena Kebijakan Fiskal Tertinggal