Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- RBI melakukan intervensi besar-besaran untuk mengatasi defisit likuiditas.
- Infusi dana oleh RBI merupakan yang terbesar dalam lebih dari setahun.
- Fluktuasi nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan kondisi pasar global.
Bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI), akan menyuntikkan dana sebesar 2,50 triliun rupee (sekitar Rp 474.44 triliun ($28,85 miliar) ) ke dalam sistem perbankan melalui lelang repo variabel. Ini adalah suntikan dana terbesar dalam satu hari oleh RBI dalam lebih dari setahun. Penyebab utama dari langkah ini adalah kekurangan likuiditas di sistem perbankan yang meningkat tajam, mencapai sekitar 2 triliun rupee, akibat keluarnya pajak dan penjualan dolar yang agresif oleh RBI.
RBI juga telah menjual antara Rp 65.78 triliun ($4 miliar) hingga Rp 115.11 triliun ($7 miliar) dalam dua hari terakhir untuk mendukung nilai tukar rupee yang melemah. Penjualan dolar ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh keluarnya investasi dan ketidakpastian terkait tarif perdagangan AS. Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai mata uang India.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan RBI untuk mengatasi defisit likuiditas di sistem perbankan?A
RBI akan menginfuskan dana melalui lelang repo untuk mengatasi defisit likuiditas.Q
Berapa jumlah dana yang akan diinfuskan oleh RBI melalui lelang repo?A
RBI akan menginfuskan 2,50 triliun rupee ($28,85 miliar) melalui lelang repo.Q
Apa penyebab utama lonjakan defisit likuiditas di India?A
Penyebab utama lonjakan defisit likuiditas adalah keluarnya pajak dan penjualan dolar yang agresif oleh RBI.Q
Mengapa RBI melakukan intervensi di pasar valuta asing?A
RBI melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mendukung nilai tukar rupiah.Q
Apa dampak dari penjualan dolar oleh RBI terhadap nilai tukar rupiah?A
Penjualan dolar oleh RBI dapat membantu menstabilkan nilai tukar rupiah yang sedang berjuang.