India Akan Menyuntikkan Rp 296.01 triliun ($18 Miliar)  untuk Menutupi Kekurangan Likuiditas yang Besar
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: India Akan Menyuntikkan Rp 296.01 triliun ($18 Miliar) untuk Menutupi Kekurangan Likuiditas yang Besar

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
28 Januari 2025 pukul 10.14 WIB
150 dibaca
Share
Bank Sentral India (RBI) berencana untuk menyuntikkan hampir Rp 296.01 triliun ($18 miliar) ke dalam sistem keuangan domestik untuk mengatasi kekurangan uang tunai yang tertinggi dalam lebih dari satu dekade. RBI akan membeli obligasi senilai 600 miliar rupee (Rp 113.47 triliun ($6,9 miliar) ) melalui lelang di pasar terbuka dan melakukan swap valuta asing senilai Rp 82.22 triliun ($5 miliar) pada akhir Januari. Langkah ini diambil untuk meningkatkan likuiditas dan mendukung pertumbuhan ekonomi India yang diperkirakan melambat.
Beberapa bank global mulai menyerukan pemotongan suku bunga setelah RBI mengambil langkah-langkah likuiditas ini. Para analis khawatir bahwa kekurangan uang tunai saat ini dapat memperketat kondisi keuangan, yang dapat menghambat pinjaman dan pertumbuhan. RBI juga akan mengadakan lelang pembelian obligasi di pasar terbuka dalam tiga tahap pada akhir Januari dan Februari, untuk membantu mengatasi kekurangan likuiditas yang ada.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa langkah yang diambil oleh Bank Sentral India untuk mengatasi kekurangan kas?
A
Bank Sentral India berencana untuk menyuntikkan hampir $18 miliar ke dalam sistem keuangan domestik dan membeli obligasi melalui lelang di pasar terbuka.
Q
Siapa Gubernur baru Bank Sentral India dan apa perannya?
A
Gubernur baru Bank Sentral India adalah Sanjay Malhotra, yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan moneter dan mengatasi tantangan likuiditas.
Q
Apa dampak dari langkah-langkah likuiditas yang diambil oleh RBI terhadap suku bunga?
A
Langkah-langkah likuiditas yang diambil oleh RBI telah mendorong beberapa bank global untuk menyerukan pemotongan suku bunga dalam pertemuan kebijakan mendatang.
Q
Mengapa kekurangan kas di India dianggap dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
A
Kekurangan kas di India dapat menyebabkan kondisi keuangan yang lebih ketat, yang dapat menghambat pinjaman dan pertumbuhan ekonomi.
Q
Apa yang diperkirakan oleh Goldman Sachs terkait dengan suku bunga di masa depan?
A
Goldman Sachs memperkirakan adanya pemotongan suku bunga sebesar seperempat poin bulan depan dan kemungkinan pemotongan lainnya pada bulan April.

Rangkuman Berita Serupa

Gubernur RBI Baru India Siap Memulai Pemotongan Suku BungaYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
21 dibaca
Gubernur RBI Baru India Siap Memulai Pemotongan Suku Bunga
Rupee Dip Diperkirakan Akan Memperpanjang Penurunan ke Level Terendah Rekor karena Harapan Pemotongan Suku Bunga di IndiaYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
25 dibaca
Rupee Dip Diperkirakan Akan Memperpanjang Penurunan ke Level Terendah Rekor karena Harapan Pemotongan Suku Bunga di India
Eksodus Saham India Meningkat Menjadi Rp 82.22 triliun ($5 Miliar)  Karena Laba yang MengecewakanYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
66 dibaca
Eksodus Saham India Meningkat Menjadi Rp 82.22 triliun ($5 Miliar) Karena Laba yang Mengecewakan
Gubernur RBI India Menyatakan Ia Terbuka untuk Rupee yang Lebih FleksibelYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
100 dibaca
Gubernur RBI India Menyatakan Ia Terbuka untuk Rupee yang Lebih Fleksibel
Gubernur Bank Sentral India Melihat Prospek Pertumbuhan yang Lebih Baik pada 2025YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
102 dibaca
Gubernur Bank Sentral India Melihat Prospek Pertumbuhan yang Lebih Baik pada 2025
Rupiah India Mengalami Kerugian Harian Terbesar Sejak Februari 2023YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
78 dibaca
Rupiah India Mengalami Kerugian Harian Terbesar Sejak Februari 2023