Archive mengumpulkan Rp 493.35 miliar ($30 juta)  untuk mengatasi masalah polusi dalam industri fashion melalui penjualan ulang secara online.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Archive mengumpulkan Rp 493.35 miliar ($30 juta) untuk mengatasi masalah polusi dalam industri fashion melalui penjualan ulang secara online.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
04 Februari 2025 pukul 20.00 WIB
39 dibaca
Share
Industri fashion adalah salah satu penyebab polusi terbesar di dunia, menyumbang hampir 10% emisi CO2 dan lebih dari 20% limbah air. Emily Gittins, yang peduli dengan masalah ini sejak remaja, bersama Ryan Rowe mendirikan Archive pada tahun 2021. Archive adalah perusahaan yang menyediakan perangkat lunak untuk merek fashion agar dapat membuat platform penjualan kembali, di mana orang bisa menjual pakaian bekas. Archive berbeda dari pesaingnya karena dapat mendukung merek global dan menawarkan fitur seperti manajemen gudang dan analisis keuntungan.
Pasar barang bekas diperkirakan akan mencapai Rp 1.20 quadriliun ($73 miliar) di AS pada tahun 2028, terutama di kalangan anak muda yang mencari pilihan ramah lingkungan dan lebih terjangkau. Archive telah mendapatkan investasi sebesar Rp 493.35 miliar ($30 juta) untuk mengembangkan perangkat lunaknya lebih lanjut. Selain itu, ada juga undang-undang yang mendukung penjualan kembali di beberapa negara bagian, seperti California. Gittins percaya bahwa penjualan kembali tidak akan mengurangi penjualan barang baru, dan mereka berencana untuk meluncurkan bisnis penjualan kembali untuk lebih banyak merek pada tahun 2025.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi perhatian utama Emily Gittins dalam industri fashion?
A
Emily Gittins sangat prihatin terhadap dampak lingkungan dari industri fashion yang merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 dan limbah air terbesar.
Q
Apa tujuan dari perusahaan Archive yang didirikan oleh Gittins dan Rowe?
A
Tujuan Archive adalah menyediakan perangkat lunak untuk merek fashion agar dapat menciptakan platform resale yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
Q
Siapa saja merek yang telah bekerja sama dengan Archive?
A
Merek yang telah bekerja sama dengan Archive termasuk New Balance, The North Face, dan Oscar de la Renta.
Q
Apa yang menunjukkan pertumbuhan pasar barang bekas di industri fashion?
A
Pertumbuhan pasar barang bekas di industri fashion ditunjukkan dengan proyeksi nilai pasar yang mencapai $73 miliar pada tahun 2028 dan meningkatnya minat dari generasi muda.
Q
Bagaimana Archive berencana menggunakan pendanaan baru yang diterima?
A
Archive berencana menggunakan pendanaan baru untuk mengembangkan perangkat lunak resale dan inovasi produk lebih lanjut.

Rangkuman Berita Serupa

Bisakah Modularitas Menyelesaikan Masalah Keberlanjutan Fashion Cepat?Forbes
Sains
2 bulan lalu
94 dibaca
Bisakah Modularitas Menyelesaikan Masalah Keberlanjutan Fashion Cepat?
Kota-kota Kaya Menghasilkan dan Mengekspor Gunungan Limbah TekstilForbes
Sains
2 bulan lalu
56 dibaca
Kota-kota Kaya Menghasilkan dan Mengekspor Gunungan Limbah Tekstil
Dari Chanel hingga Patagonia, Apa yang Sedang Dikerjakan oleh Manajer Keberlanjutan Fashion di Tahun 2025Forbes
Sains
3 bulan lalu
96 dibaca
Dari Chanel hingga Patagonia, Apa yang Sedang Dikerjakan oleh Manajer Keberlanjutan Fashion di Tahun 2025
Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta)  untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
87 dibaca
Perusahaan rintisan Afrika Selatan yang berkembang pesat, FARO, mengumpulkan dana sebesar Rp 98.67 miliar ($6 juta) untuk mencari, merenovasi, dan menjual pakaian surplus.
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta KarunForbes
Bisnis
3 bulan lalu
48 dibaca
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta Karun
Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar KantamantoForbes
Sains
3 bulan lalu
38 dibaca
Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar Kantamanto