Kota-kota Kaya Menghasilkan dan Mengekspor Gunungan Limbah Tekstil
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Kota-kota Kaya Menghasilkan dan Mengekspor Gunungan Limbah Tekstil

Forbes
DariĀ Forbes
25 Januari 2025 pukul 06.34 WIB
56 dibaca
Share
Penelitian menunjukkan bahwa industri fashion saat ini menghasilkan dan membuang pakaian dalam jumlah yang sangat besar, dengan sekitar 80 hingga 150 miliar item pakaian diproduksi setiap tahun. Rata-rata orang membeli 60% lebih banyak pakaian dibandingkan 15 tahun lalu, tetapi setiap item hanya digunakan selama setengah waktu. Produksi tekstil memerlukan banyak air, dan industri fashion mengonsumsi lebih banyak air dibandingkan hampir semua industri lainnya. Selain itu, sebagian besar serat yang digunakan dalam pakaian adalah sintetis, seperti polyester, yang berasal dari bahan baku fosil dan berkontribusi pada emisi karbon yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Yassie Samie dan timnya menunjukkan bahwa banyak pakaian yang dibuang tidak dikelola dengan baik, dan sebagian besar disalurkan ke negara-negara miskin, yang menyebabkan masalah lingkungan di sana. Mereka menyarankan agar kita lebih fokus pada pengurangan dan penolakan untuk membeli barang baru, serta meningkatkan inisiatif lokal untuk mendaur ulang dan memperbaiki pakaian. Dengan adanya kebijakan baru di Uni Eropa yang mengharuskan pengumpulan tekstil bekas, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah limbah tekstil ini dan mendorong tindakan lebih lanjut di negara lain.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan fast fashion?
A
Fast fashion adalah model bisnis dalam industri mode yang memproduksi pakaian dengan cepat dan murah, sering kali dengan dampak lingkungan yang besar.
Q
Mengapa limbah tekstil menjadi masalah di kota-kota kaya?
A
Limbah tekstil menjadi masalah karena banyaknya pakaian yang dibeli dan dibuang oleh konsumen, serta kurangnya pengelolaan yang efektif di kota-kota kaya.
Q
Apa yang ditemukan oleh Dr. Yassie Samie dalam penelitiannya?
A
Dr. Yassie Samie menemukan bahwa pengumpulan dan penyortiran limbah tekstil pasca-konsumen di kota-kota kaya sebagian besar dikelola oleh lembaga amal dan penjual komersial.
Q
Bagaimana Uni Eropa berencana menangani limbah tekstil?
A
Uni Eropa berencana untuk meluncurkan layanan pengumpulan khusus untuk tekstil bekas mulai tahun 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan limbah tekstil.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari industri mode?
A
Untuk mengurangi dampak negatif dari industri mode, penting untuk fokus pada pengurangan konsumsi, mendukung daur ulang, dan meningkatkan kesadaran tentang ekonomi sirkular.

Rangkuman Berita Serupa

Bagaimana Amerika Menjadi Pemimpin Sampah DuniaForbes
Sains
2 bulan lalu
144 dibaca
Bagaimana Amerika Menjadi Pemimpin Sampah Dunia
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta KarunForbes
Bisnis
3 bulan lalu
48 dibaca
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta Karun
Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar KantamantoForbes
Sains
3 bulan lalu
39 dibaca
Seruan untuk Merek Fashion Agar Menyumbang ke Dana Bantuan Kebakaran Pasar Kantamanto
3 Kebiasaan Tidak Berkelanjutan yang Harus Ditinggalkan di Tahun 2024Forbes
Sains
3 bulan lalu
57 dibaca
3 Kebiasaan Tidak Berkelanjutan yang Harus Ditinggalkan di Tahun 2024
Apakah 2025 Akan Menjadi Tahun Ketika Keberlanjutan Tidak Lagi Menjadi Agenda Fashion?Forbes
Sains
3 bulan lalu
68 dibaca
Apakah 2025 Akan Menjadi Tahun Ketika Keberlanjutan Tidak Lagi Menjadi Agenda Fashion?
Buka Hadiah Natal Secara Berkelanjutan: Cara Menangani Hadiah yang Tidak Anda InginkanForbes
Sains
4 bulan lalu
101 dibaca
Buka Hadiah Natal Secara Berkelanjutan: Cara Menangani Hadiah yang Tidak Anda Inginkan