Pertanian Regeneratif: Tanah, Sapi, dan Iklim
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Pertanian Regeneratif: Tanah, Sapi, dan Iklim

Forbes
Dari Forbes
03 Februari 2025 pukul 20.15 WIB
52 dibaca
Share
Pertanian memiliki dampak besar terhadap perubahan iklim, menyumbang sekitar 30% emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Di antara berbagai metode pertanian, pertanian regeneratif berusaha untuk memperbaiki kesehatan tanah dengan praktik yang lebih alami, seperti tidak membajak tanah dan menanam tanaman penutup. Meskipun pertanian regeneratif menawarkan banyak manfaat, seperti mengurangi erosi tanah dan meningkatkan ketahanan terhadap cuaca ekstrem, masih ada pertanyaan tentang seberapa efektif metode ini dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Sementara itu, peternakan pabrik, yang mengumpulkan ribuan sapi dalam satu tempat, dapat menghasilkan daging lebih banyak dengan menggunakan lahan yang lebih sedikit. Namun, metode ini juga memiliki dampak negatif, seperti pencemaran dan perlakuan buruk terhadap hewan. Meskipun pertanian regeneratif tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan masalah emisi, ia tetap penting untuk menjaga kesehatan tanah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Oleh karena itu, kita perlu mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan sambil mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia tanpa merusak lingkungan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu pertanian regeneratif?
A
Pertanian regeneratif adalah sistem pertanian yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan tanah melalui praktik berbasis proses alami.
Q
Bagaimana pertanian regeneratif dapat mengurangi emisi gas rumah kaca?
A
Pertanian regeneratif dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk sintetis.
Q
Apa perbedaan antara pertanian regeneratif dan peternakan pabrik?
A
Pertanian regeneratif berfokus pada keberlanjutan dan kesehatan tanah, sedangkan peternakan pabrik lebih berorientasi pada produksi massal dengan dampak lingkungan yang lebih besar.
Q
Mengapa praktik pertanian regeneratif menjadi semakin populer?
A
Praktik pertanian regeneratif menjadi semakin populer sebagai respons terhadap masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh peternakan pabrik.
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh pertanian regeneratif dalam mengurangi emisi?
A
Tantangan yang dihadapi oleh pertanian regeneratif termasuk variabilitas hasil dan kebutuhan untuk mempertahankan produktivitas sambil mengurangi emisi.

Rangkuman Berita Serupa

Apakah Perubahan Iklim Secara Diam-Diam Menggagalkan Tujuan Kesehatan Anda di 2025?Forbes
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca
Apakah Perubahan Iklim Secara Diam-Diam Menggagalkan Tujuan Kesehatan Anda di 2025?
Mengapa Para Pecinta Lingkungan Mencari Resep Berbasis Tanaman di Media?Forbes
Sains
4 bulan lalu
86 dibaca
Mengapa Para Pecinta Lingkungan Mencari Resep Berbasis Tanaman di Media?
Masa Depan Adalah Kering: Mengapa Tanah Adalah Solusi Iklim yang Paling MenarikForbes
Sains
4 bulan lalu
61 dibaca
Masa Depan Adalah Kering: Mengapa Tanah Adalah Solusi Iklim yang Paling Menarik
Solusi berkelanjutan: Amonia yang diproduksi dengan biometan mencapai emisi nol bersih.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
115 dibaca
Solusi berkelanjutan: Amonia yang diproduksi dengan biometan mencapai emisi nol bersih.
Manusia Akan Terus Hidup di Era Pemborosan Makanan yang Luar BiasaWired
Sains
4 bulan lalu
23 dibaca
Manusia Akan Terus Hidup di Era Pemborosan Makanan yang Luar Biasa
Moos ramah lingkungan: Memberi makan sapi dengan rumput laut mengurangi emisi metana hampir 40%InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
151 dibaca
Moos ramah lingkungan: Memberi makan sapi dengan rumput laut mengurangi emisi metana hampir 40%