Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar)  untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas Berkontribusi
Courtesy of CoinDesk

Rangkuman Berita: Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar) untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas Berkontribusi

CoinDesk
DariĀ CoinDesk
31 Januari 2025 pukul 22.26 WIB
101 dibaca
Share
Tether, perusahaan yang mengeluarkan stablecoin terbesar yaitu USDT, mengumumkan bahwa mereka menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 213.78 triliun ($13 miliar) tahun lalu. Keuntungan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk Rp 115.11 triliun ($7 miliar) dari investasi di obligasi pemerintah AS dan repos, serta Rp 82.22 triliun ($5 miliar) dari kenaikan nilai emas dan bitcoin yang dimiliki perusahaan. Tether juga memiliki cadangan aset sebesar Rp 2.36 quadriliun ($143,7 miliar) , yang lebih besar dari kewajiban mereka sebesar Rp 2.25 quadriliun ($136,6 miliar) , sehingga ada kelebihan cadangan sebesar Rp 115.11 triliun ($7 miliar) untuk mendukung stablecoin mereka.
USDT merupakan cryptocurrency terbesar keempat dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 2.30 quadriliun ($140 miliar) dan banyak digunakan untuk perdagangan aset digital serta pembayaran di negara berkembang. Namun, beberapa bursa telah menghentikan atau menangguhkan USDT untuk pengguna di Uni Eropa karena regulasi baru. Tether juga berencana untuk memindahkan kantor pusatnya ke El Salvador, negara yang ramah terhadap bitcoin dan menjadi pusat bagi perusahaan crypto di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilaporkan Tether mengenai keuntungan mereka tahun lalu?
A
Tether melaporkan bahwa mereka menghasilkan keuntungan bersih sebesar $13 miliar tahun lalu.
Q
Dari mana sebagian besar keuntungan Tether berasal?
A
Sebagian besar keuntungan Tether berasal dari kepemilikan U.S. Treasuries dan repo, serta apresiasi tidak direalisasi dari kepemilikan emas dan Bitcoin.
Q
Apa yang terjadi dengan USDT di bursa Eropa baru-baru ini?
A
Beberapa bursa telah menghentikan atau mencabut USDT untuk pengguna di Eropa karena regulasi MiCA.
Q
Siapa Nayib Bukele dan apa perannya dalam dunia cryptocurrency?
A
Nayib Bukele adalah Presiden El Salvador yang mendukung penggunaan Bitcoin dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat bagi perusahaan crypto.
Q
Apa itu MiCA dan bagaimana pengaruhnya terhadap Tether?
A
MiCA adalah regulasi yang diusulkan oleh Uni Eropa yang mempengaruhi perdagangan cryptocurrency dan berdampak pada Tether.

Rangkuman Berita Serupa

Masuknya Tether ke Bursa Meningkat Menjadi Rp 44.40 triliun ($2,7 Miliar)  Selama Penurunan Harga BTC Baru-baru Ini ke Rp 1.48 miliar ($90K) , Kata Perusahaan Analitik.CoinDesk
Finansial
2 bulan lalu
114 dibaca
Masuknya Tether ke Bursa Meningkat Menjadi Rp 44.40 triliun ($2,7 Miliar) Selama Penurunan Harga BTC Baru-baru Ini ke Rp 1.48 miliar ($90K) , Kata Perusahaan Analitik.
Pasar Stablecoin Melonjak Melebihi Rp 3.29 quadriliun ($200 Miliar) , Menandakan Potensi Kenaikan Harga KriptoCoinDesk
Finansial
2 bulan lalu
65 dibaca
Pasar Stablecoin Melonjak Melebihi Rp 3.29 quadriliun ($200 Miliar) , Menandakan Potensi Kenaikan Harga Kripto
Tether Membawa Stablecoin USDT Senilai Rp 2.30 quadriliun ($140 Miliar)  ke Jaringan Bitcoin dan LightningCoinDesk
Finansial
2 bulan lalu
77 dibaca
Tether Membawa Stablecoin USDT Senilai Rp 2.30 quadriliun ($140 Miliar) ke Jaringan Bitcoin dan Lightning
Perusahaan kripto Tether dan para pendirinya sedang menyelesaikan langkah untuk pindah ke El Salvador.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
62 dibaca
Perusahaan kripto Tether dan para pendirinya sedang menyelesaikan langkah untuk pindah ke El Salvador.
Tether Meluncurkan Platform Baru untuk Menyederhanakan Tokenisasi Aset bagi Bisnis dan Negara-NegaraCoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
90 dibaca
Tether Meluncurkan Platform Baru untuk Menyederhanakan Tokenisasi Aset bagi Bisnis dan Negara-Negara
Pasokan Stablecoin Meningkat sebesar Rp 82.22 triliun ($5 Miliar)  Sejak Pemilihan AS saat Investor Masuk ke CryptoCoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
108 dibaca
Pasokan Stablecoin Meningkat sebesar Rp 82.22 triliun ($5 Miliar) Sejak Pemilihan AS saat Investor Masuk ke Crypto