Courtesy of CoinDesk
Ikhtisar 15 Detik
- Bitcoin mengalami penurunan harga yang signifikan baru-baru ini.
- Aliran masuk tether ke bursa menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi.
- Tether dan USDC berfungsi sebagai alat penting dalam perdagangan cryptocurrency.
Minggu lalu, harga bitcoin (BTC) turun drastis hingga hampir Rp 1.50 miliar ($91,000 k) arena ketakutan akan perang dagang yang melanda pasar. Pada hari yang sama, bursa terpusat mencatat aliran masuk bersih sebesar Rp 44.73 triliun ($2.72 miliar) dalam tether (USDT), cryptocurrency yang paling besar nilainya dan terikat pada dolar. Menurut perusahaan analitik IntoTheBlock, lonjakan ini terjadi karena trader melakukan setoran tambahan untuk mengelola margin dan mencegah likuidasi posisi yang merugi, serta banyak yang membeli bitcoin saat harganya turun.
Setelah penurunan tersebut, harga bitcoin kini stabil di antara Rp 1.56 miliar ($95,000) dan Rp 1.64 miliar ($100,000) . Tether dan USDC, pesaingnya yang teratur, banyak digunakan untuk mendanai pembelian cryptocurrency. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mengalami penurunan, banyak trader tetap aktif dan mencari peluang untuk membeli bitcoin dengan harga lebih rendah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga bitcoin baru-baru ini?A
Harga bitcoin mengalami penurunan drastis hingga hampir $91,000.Q
Berapa jumlah aliran bersih tether yang tercatat di bursa?A
Jumlah aliran bersih tether yang tercatat di bursa mencapai $2.72 miliar.Q
Apa yang menyebabkan lonjakan aliran USDT ke bursa?A
Lonjakan aliran USDT ke bursa disebabkan oleh trader yang menyetorkan jaminan tambahan untuk mengelola panggilan margin dan mencegah likuidasi.Q
Apa peran Tether dan USDC dalam perdagangan cryptocurrency?A
Tether dan USDC digunakan secara luas untuk mendanai pembelian cryptocurrency.Q
Siapa yang menyediakan analisis tentang pergerakan pasar ini?A
Analisis tentang pergerakan pasar ini disediakan oleh IntoTheBlock.