AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
30 Januari 2025 pukul 23.35 WIB
57 dibaca
Share
Inisiatif "Replicator" yang diluncurkan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan drone otonom yang mematikan di Selat Taiwan pada Agustus 2025. Program ini, yang disebut sebagai "neraka tanpa awak," akan melibatkan penggunaan sistem tanpa awak yang terhubung di udara, permukaan, dan bawah air untuk menciptakan kekuatan yang kuat dan menghalangi China dari melakukan operasi militer terhadap Taiwan. Kapten Alex Campbell dari Defense Innovation Unit menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar penelitian, tetapi bertujuan untuk produksi dan penerapan sistem yang mendukung komando Indo-Pasifik AS.
Selain fokus pada kemampuan ofensif, Replicator juga mengembangkan teknologi pertahanan untuk melawan drone musuh, mencerminkan pentingnya sistem tanpa awak dalam konflik masa depan. Dengan investasi besar dari AS dan China dalam teknologi drone, ini dapat memicu perlombaan senjata. Keberhasilan Replicator dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik, terutama di tengah meningkatnya penggunaan drone dalam konflik global, seperti yang terlihat dalam perang antara Ukraina dan Rusia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari inisiatif Replicator yang diluncurkan oleh AS?
A
Tujuan dari inisiatif Replicator adalah untuk mengembangkan dan menerapkan drone otonom di Selat Taiwan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindakan militer China.
Q
Mengapa Selat Taiwan menjadi fokus dalam pengembangan drone otonom?
A
Selat Taiwan menjadi fokus karena merupakan titik ketegangan antara AS dan China, di mana pengembangan drone otonom dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Q
Siapa Alex Campbell dan apa perannya dalam inisiatif ini?
A
Alex Campbell adalah direktur portofolio maritim dari Defense Innovation Unit AS yang mengonfirmasi target peluncuran inisiatif Replicator.
Q
Apa yang dilakukan Unmanned Surface Vessel Squadron 3?
A
Unmanned Surface Vessel Squadron 3 adalah unit khusus Angkatan Laut AS yang bertugas mengoperasikan dan memelihara sistem drone baru, termasuk Global Autonomous Reconnaissance Crafts.
Q
Bagaimana perkembangan drone di Ukraina berpengaruh pada konteks global?
A
Perkembangan drone di Ukraina menunjukkan pentingnya teknologi ini dalam konflik modern dan dapat mempengaruhi strategi militer di negara lain.

Rangkuman Berita Serupa

Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"Axios
Teknologi
2 bulan lalu
98 dibaca
Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"
'Pembunuhan web': Kapal perang China menghancurkan armada AS dalam simulasi perang drone bergaya fiksi ilmiah.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
66 dibaca
'Pembunuhan web': Kapal perang China menghancurkan armada AS dalam simulasi perang drone bergaya fiksi ilmiah.
Kapal perusak Tipe 055 China dapat menghentikan armada AS dengan 'jaringan pembunuh' tanpa awak: studiSCMP
Teknologi
2 bulan lalu
133 dibaca
Kapal perusak Tipe 055 China dapat menghentikan armada AS dengan 'jaringan pembunuh' tanpa awak: studi
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
132 dibaca
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
94 dibaca
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.
Drone yang diluncurkan dari kapal selam China dapat melakukan lebih banyak hal daripada yang diperkirakan oleh militer AS.SCMP
Teknologi
3 bulan lalu
100 dibaca
Drone yang diluncurkan dari kapal selam China dapat melakukan lebih banyak hal daripada yang diperkirakan oleh militer AS.