Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"
Courtesy of Axios

Rangkuman Berita: Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"

Axios
DariĀ Axios
05 Februari 2025 pukul 17.35 WIB
98 dibaca
Share
Dalam beberapa minggu terakhir, perhatian besar terhadap teknologi tanpa awak di Angkatan Laut AS semakin meningkat, terutama setelah konferensi Surface Navy Association dan WEST. Para pemimpin militer, seperti Laksamana Milton Sands, menekankan pentingnya "memanfaatkan robot" dalam pertempuran, di mana kolaborasi antara manusia dan mesin menjadi kunci. Teknologi seperti drone laut dan kapal selam otomatis kini digunakan untuk meningkatkan kekuatan tempur dan memantau area yang sulit dijangkau. Selain itu, perusahaan seperti L3Harris dan Saab sedang mengembangkan sistem senjata dan kapal yang lebih canggih untuk mendukung operasi militer.
Drones juga menunjukkan kemampuan luar biasa di udara, dengan aplikasi mulai dari serangan mematikan hingga pengawasan rahasia. Angkatan Laut berencana untuk menerbangkan MQ-25 Stingray, sebuah tanker tanpa awak, pada tahun 2025. Meskipun teknologi ini menjanjikan, tantangan tetap ada dalam mengintegrasikan sistem-sistem ini dengan baik, terutama di lingkungan yang penuh gangguan. Secara keseluruhan, Angkatan Laut AS sedang berada di titik penting dalam pengembangan armada hibrida yang menggabungkan teknologi manusia dan mesin untuk meningkatkan efektivitas pertahanan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan Milton Sands tentang penggunaan robot dalam militer?
A
Milton Sands menyatakan bahwa militer harus 'mengadopsi robot' untuk menghadapi pertempuran yang semakin mengandalkan mesin.
Q
Mengapa penggunaan drone dianggap penting oleh Angkatan Laut AS?
A
Penggunaan drone dianggap penting karena mereka dapat meningkatkan kemampuan tempur dan memantau area yang jauh.
Q
Apa yang direncanakan untuk MQ-25 Stingray?
A
MQ-25 Stingray direncanakan untuk mulai terbang pada tahun 2025 dan akan diintegrasikan ke dalam kapal induk pada tahun 2026.
Q
Siapa yang bekerja sama dengan Saab dalam pengembangan otonomi maritim?
A
Saab bekerja sama dengan Microsoft, Hidden Level, dan Second Front dalam pengembangan otonomi maritim.
Q
Apa tujuan dari operasi Southern Spear yang melibatkan Saildrone?
A
Tujuan dari operasi Southern Spear adalah untuk memantau aktivitas ilegal di Karibia dan Samudera Pasifik menggunakan kapal tak berawak.

Rangkuman Berita Serupa

Eksklusif: Pertarungan perangkat lunak-perangkat keras PentagonAxios
Bisnis
29 hari lalu
33 dibaca
Eksklusif: Pertarungan perangkat lunak-perangkat keras Pentagon
Di mana produksi pertahanan Amerika yang rapuh dan megafactory futuristik bertemu.Axios
Bisnis
1 bulan lalu
65 dibaca
Di mana produksi pertahanan Amerika yang rapuh dan megafactory futuristik bertemu.
Saronic, yang kini bernilai Rp 65.78 triliun ($4 miliar) , menginginkan galangan kapal futuristiknya sendiri.Axios
Teknologi
2 bulan lalu
82 dibaca
Saronic, yang kini bernilai Rp 65.78 triliun ($4 miliar) , menginginkan galangan kapal futuristiknya sendiri.
Kenaikan Perahu DroneWired
Bisnis
2 bulan lalu
19 dibaca
Kenaikan Perahu Drone
AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
58 dibaca
AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.
Drone-drone ini terpilih oleh Pentagon untuk program Replicator.Axios
Teknologi
5 bulan lalu
30 dibaca
Drone-drone ini terpilih oleh Pentagon untuk program Replicator.