Kapal perusak Tipe 055 China dapat menghentikan armada AS dengan 'jaringan pembunuh' tanpa awak: studi
Courtesy of SCMP

Rangkuman Berita: Kapal perusak Tipe 055 China dapat menghentikan armada AS dengan 'jaringan pembunuh' tanpa awak: studi

SCMP
DariĀ SCMP
02 Februari 2025 pukul 13.00 WIB
133 dibaca
Share
Peneliti dari China telah melakukan simulasi pertempuran di mana kombinasi drone dan kapal tanpa awak dapat melawan armada Angkatan Laut AS. Dalam simulasi ini, sebuah kapal perusak Type 055 dari China menghadapi delapan kapal perusak kelas Arleigh Burke milik AS. Untuk membantu Type 055, dua kapal induk tanpa awak dilepaskan untuk mengeluarkan 32 drone dan 14 kapal tanpa awak. Sementara itu, armada AS meluncurkan 32 rudal anti-kapal canggih, tetapi kapal perusak China berhasil mempertahankan diri dan tetap utuh setelah serangan tersebut.
Simulasi ini menunjukkan ambisi China untuk mengubah cara konflik maritim dengan menggunakan senjata tanpa awak dalam skala besar. Tim proyek yang dipimpin oleh Profesor Yu Minghui menyatakan bahwa penggunaan drone dan kapal tanpa awak dapat memberikan militer China sistem pertahanan yang efisien dan biaya rendah. Hasil dari simulasi ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dan menunjukkan potensi strategi baru dalam peperangan laut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditunjukkan oleh penelitian Tiongkok mengenai perang maritim?
A
Penelitian Tiongkok menunjukkan bagaimana kombinasi drone dan kapal tanpa awak dapat melawan armada AS dalam simulasi perang maritim.
Q
Apa peran Type 055 dalam simulasi perang?
A
Type 055 berfungsi sebagai kapal perang utama yang menghadapi serangan dari armada AS dalam simulasi tersebut.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian dalam simulasi ini?
A
Professor Yu Minghui memimpin tim penelitian dalam simulasi perang maritim ini.
Q
Apa yang dilakukan oleh drone dan kapal tanpa awak dalam simulasi?
A
Drone dan kapal tanpa awak bekerja sama dengan Type 055 untuk menghadapi serangan misil dari armada AS.
Q
Apa tujuan dari kolaborasi antara CSDDC dan Huazhong University?
A
Tujuan kolaborasi antara CSDDC dan Huazhong University adalah untuk mengembangkan strategi baru dalam konflik maritim dengan menggunakan teknologi unmanned.

Rangkuman Berita Serupa

China secara diam-diam membangun 'drone bawah air terbesar di dunia' dengan tabung torpedo.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
94 dibaca
China secara diam-diam membangun 'drone bawah air terbesar di dunia' dengan tabung torpedo.
Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"Axios
Teknologi
2 bulan lalu
98 dibaca
Para pemimpin Angkatan Laut AS sepakat: "Sambutlah robot-robot"
'Pembunuhan web': Kapal perang China menghancurkan armada AS dalam simulasi perang drone bergaya fiksi ilmiah.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
66 dibaca
'Pembunuhan web': Kapal perang China menghancurkan armada AS dalam simulasi perang drone bergaya fiksi ilmiah.
AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
58 dibaca
AS akan mengerahkan 'neraka' drone di Selat Taiwan pada tahun 2025 untuk melawan China.
China merencanakan kapal perang seberat 5.000 ton dengan teknologi siluman generasi berikutnya dan kekuatan tempur untuk menantang AS.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
88 dibaca
China merencanakan kapal perang seberat 5.000 ton dengan teknologi siluman generasi berikutnya dan kekuatan tempur untuk menantang AS.
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
132 dibaca
Drone yang diluncurkan dari kapal selam pertama di dunia yang dapat berenang dan terbang menimbulkan ancaman baru bagi AS.