Courtesy of TechCrunch
Pada tahun 2023, Ashi Dissanayake, salah satu pendiri startup pengisian bahan bakar di luar angkasa bernama Spaceium, bekerja dengan sangat sederhana di apartemen kecil di Ottawa. Dia menggunakan permukaan pengering pakaian sebagai meja dan dikelilingi oleh lengan robot yang terpisah. Bersama rekan pendirinya, Reza Fetanat, mereka mengembangkan ide untuk mengatasi masalah kurangnya opsi pengisian bahan bakar di luar angkasa, yang menjadi hambatan besar dalam misi luar angkasa. Saat ini, Spaceium telah mendapatkan dana sebesar Rp 103.60 miliar ($6,3 juta) untuk mengembangkan misi demonstrasi produk mereka dan memiliki banyak pelanggan yang tertarik.
Dissanayake dan Fetanat memiliki visi untuk menciptakan "jalan super luar angkasa" dengan stasiun pengisian bahan bakar di luar angkasa, sehingga pesawat luar angkasa dapat mengisi ulang bahan bakar mereka dan melanjutkan misi mereka tanpa menjadi sampah luar angkasa setelah misi selesai. Meskipun ada perusahaan lain yang juga bekerja di bidang ini, Dissanayake percaya bahwa sistem unik yang mereka kembangkan untuk menyimpan bahan bakar lebih lama memberikan keunggulan kompetitif bagi Spaceium. Dia berharap suatu hari bisa melihat stasiun pengisian bahan bakar mereka dari luar angkasa.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Ashi Dissanayake?A
Ashi Dissanayake adalah co-founder dari startup Spaceium yang fokus pada pengisian bahan bakar luar angkasa.Q
Apa itu Spaceium?A
Spaceium adalah startup yang mengembangkan sistem pengisian bahan bakar di luar angkasa.Q
Apa yang dilakukan Spaceium dalam industri luar angkasa?A
Spaceium berusaha untuk menciptakan stasiun pengisian bahan bakar untuk mendukung misi luar angkasa yang lebih panjang.Q
Siapa yang menjadi pesaing Spaceium?A
Pesaing Spaceium termasuk Orbit Fab dan Astroscale yang juga bekerja dalam pengisian bahan bakar luar angkasa.Q
Apa tujuan jangka panjang dari Spaceium?A
Tujuan jangka panjang Spaceium adalah membangun 'super highway' luar angkasa dengan stasiun pengisian bahan bakar.