Courtesy of TechCrunch
Perusahaan rintisan luar angkasa, SpinLaunch, sedang mengumpulkan dana lagi setelah sebelumnya berencana untuk mengumpulkan jumlah yang lebih besar. Mereka baru saja menutup putaran pendanaan sebesar Rp 189.12 miliar ($11,5 juta) dari target Rp 411.13 miliar ($25 juta) . SpinLaunch dikenal dengan rencana ambisiusnya untuk membangun sistem peluncuran kinetik yang lebih murah dan efisien dibandingkan roket. Mereka mengklaim dapat meluncurkan satelit seberat hingga 200 kilogram dengan biaya hanya Rp 4.11 juta ($250.000) dan mampu melakukan peluncuran hingga 10 kali sehari.
SpinLaunch juga berencana untuk bersaing dengan Starlink dengan mengajukan permohonan untuk mengoperasikan konstelasi 1.190 satelit yang akan menyediakan layanan internet global dari luar angkasa. Meskipun perusahaan mengalami perubahan kepemimpinan dan sedang mencari lokasi untuk akselerator orbital pertamanya di Adak, Alaska, mereka tetap optimis bahwa pendanaan baru ini akan membantu mempercepat komersialisasi teknologi luar angkasa mereka yang inovatif. Namun, tantangan dalam mendapatkan dana dan melaksanakan rencana tetap menjadi perhatian utama.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari SpinLaunch?A
Tujuan utama SpinLaunch adalah mengembangkan sistem peluncuran kinetik sebagai alternatif biaya rendah untuk roket.Q
Berapa jumlah pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh SpinLaunch baru-baru ini?A
SpinLaunch berhasil mengumpulkan $11,5 juta dari rencana pendanaan sebesar $25 juta.Q
Siapa CEO baru SpinLaunch dan apa latar belakangnya?A
CEO baru SpinLaunch adalah David Wrenn, yang sebelumnya menjabat sebagai COO perusahaan.Q
Apa yang direncanakan SpinLaunch terkait konstelasi satelit?A
SpinLaunch merencanakan untuk membangun konstelasi satelit untuk menyediakan layanan broadband global.Q
Di mana lokasi yang dipertimbangkan untuk akselerator orbital SpinLaunch?A
Lokasi yang dipertimbangkan untuk akselerator orbital SpinLaunch adalah pulau Adak di Alaska.