Courtesy of Forbes
Startup AI asal Swedia, Sana, menghadapi tantangan pada bulan Januari karena banyaknya permintaan dari perusahaan besar, seperti Merck dan Electrolux, yang sulit untuk diimbangi. Untuk mengatasi hal tersebut, pendiri Sana, Joel Hellermark, menciptakan versi gratis dari alat AI mereka yang dapat membantu dengan tugas-tugas seperti menyusun email dan mencatat rapat. Dalam waktu enam bulan setelah diluncurkan, sekitar 100.000 tempat kerja baru telah mendaftar. Sekarang, Sana telah mengumpulkan dana sebesar Rp 904.48 miliar ($55 juta) dengan total lebih dari Rp 2.14 triliun ($130 juta) untuk ekspansi komersial di Amerika Serikat.
Sana ingin menjadi solusi bagi perusahaan dengan menghubungkan berbagai alat dan aplikasi bisnis, seperti Slack dan Salesforce, untuk membantu pekerja kantor mengelola tugas-tugas repetitif. Meskipun mereka bersaing dengan alat seperti Microsoft Copilot dan startup lain, Hellermark percaya bahwa Sana bisa menjadi lapisan antarmuka pengguna untuk AI. Dengan memperoleh pelanggan dan mengembangkan tim, perusahaan ini berharap dapat memperluas penggunaannya dan mengubah cara perusahaan menggunakan teknologi AI di tempat kerja.