Courtesy of TechCrunch
Tana adalah aplikasi baru yang dirancang untuk membantu orang dan tim dalam mengatur daftar tugas mereka dengan lebih mudah. Dengan menggunakan teknologi AI, Tana dapat mendengarkan percakapan, seperti saat rapat di Zoom, dan mengubahnya menjadi item tindakan yang terorganisir. Aplikasi ini juga memiliki fitur bernama "Supertag" yang dapat mengubah informasi yang tidak terstruktur menjadi terstruktur dalam waktu singkat. Tana bertujuan untuk membantu individu dan tim dalam mengelola data dan tugas yang mereka hasilkan, sehingga semua informasi dapat terhubung dan diolah oleh AI.
Startup ini baru saja mendapatkan dana sebesar Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk mengembangkan aplikasinya, dan telah menarik perhatian banyak pengguna, termasuk dari perusahaan besar. Tana didirikan oleh tim yang berpengalaman, termasuk mantan karyawan Google, dan mereka percaya bahwa dengan penerapan AI yang tepat, mereka dapat mengatasi masalah produktivitas yang telah lama ada. Meskipun saat ini Tana lebih cocok untuk pengguna yang paham teknologi, mereka berharap aplikasi ini akan menjadi alat yang berguna bagi semua pekerja di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama aplikasi Tana?A
Tujuan utama aplikasi Tana adalah untuk membantu individu dan tim mengorganisir daftar tugas dan menciptakan item tindakan dari percakapan.Q
Siapa pendiri dan CEO Tana?A
Pendiri dan CEO Tana adalah Tarjei Vassbotn, yang memiliki pengalaman sebelumnya di Google.Q
Apa yang membedakan Tana dari aplikasi produktivitas lainnya?A
Tana membedakan dirinya dengan menggunakan AI untuk menyederhanakan proses kerja dan mengintegrasikan berbagai alat.Q
Berapa banyak pengguna yang telah mendaftar untuk Tana?A
Tana telah mengklaim memiliki 160.000 pengguna yang mendaftar untuk menunggu akses ke aplikasi.Q
Apa yang diharapkan Tana untuk dicapai di masa depan?A
Tana berharap untuk menjadi alat yang digunakan oleh semua pekerja pengetahuan dan mengubah cara kita bekerja dengan informasi.