Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Toronto-Dominion Bank menjual hipotek untuk mematuhi batasan regulator AS.
- Bank setuju untuk membayar denda besar akibat kegagalan dalam mencegah pencucian uang.
- Restrukturisasi aset diperlukan untuk menjaga kelangsungan bisnis sehari-hari bank.
Toronto-Dominion Bank (TD) sedang berusaha menjual sekitar Rp 148.00 triliun ($9 miliar) pinjaman hipotek perumahan untuk menyesuaikan neraca keuangannya dengan batasan baru yang ditetapkan oleh regulator AS. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai tahun lalu setelah bank tersebut dinyatakan bersalah karena gagal mencegah pencucian uang. Pinjaman yang dijual adalah hipotek jumbo yang diambil oleh pemilik rumah di AS dengan skor kredit yang relatif tinggi. Penawaran untuk portofolio ini akan ditutup minggu depan.
Pada bulan Oktober, TD setuju untuk membayar hampir Rp 50.98 triliun ($3,1 miliar) dalam bentuk denda dan penalti, serta membatasi aset di dua unit perbankan ritel AS-nya hingga sekitar Rp 7.14 quadriliun ($434 miliar) . Untuk tetap dapat beroperasi dengan baik, bank ini berencana untuk merestrukturisasi kepemilikannya dengan mengurangi aset dan menjual hingga Rp 822.25 triliun ($50 miliar) sekuritas investasi yang memberikan hasil lebih rendah, lalu menginvestasikan kembali hasilnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Toronto-Dominion Bank terkait hipotek?A
Toronto-Dominion Bank sedang mencari untuk menjual sekitar $9 miliar hipotek residensial.Q
Mengapa Toronto-Dominion Bank harus menjual hipotek?A
Bank harus menjual hipotek untuk menyesuaikan neraca keuangannya dengan batasan yang ditetapkan oleh regulator AS.Q
Apa yang dimaksud dengan 'guilty plea' dalam konteks ini?A
'Guilty plea' merujuk pada pengakuan bersalah bank atas kegagalannya dalam mencegah pencucian uang.Q
Berapa jumlah hipotek yang dijual oleh Toronto-Dominion Bank?A
Jumlah hipotek yang dijual oleh Toronto-Dominion Bank adalah sekitar $9 miliar.Q
Siapa Dan Wilchins dan apa perannya dalam artikel ini?A
Dan Wilchins adalah seorang jurnalis yang memberikan bantuan dalam penulisan artikel ini.