Courtesy of YahooFinance
Nilai properti kantor di AS sedang menurun, dan hal ini berdampak pada bank-bank, terutama bank kecil yang mulai banyak melakukan modifikasi pinjaman untuk properti komersial. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, bank dengan aset kurang dari Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) memodifikasi 0,32% dari pinjaman properti komersial mereka, meningkat dari 0,1% di paruh pertama tahun 2024. Modifikasi pinjaman ini biasanya diminta oleh pemilik properti yang kesulitan untuk menunda pembayaran dan mendapatkan perpanjangan pinjaman. Banyak bank regional yang lebih rentan karena mereka sering memberikan uang muka yang lebih rendah sebelum kenaikan suku bunga pada tahun 2022.
Sekitar Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) pinjaman properti komersial akan jatuh tempo dalam setahun ke depan, dan banyak di antaranya diperkirakan akan gagal bayar. Hal ini dapat menyebabkan penjualan aset dengan harga rendah, yang akan menekan harga properti komersial lebih lanjut. Meskipun ada pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, hal ini belum mengurangi biaya pinjaman jangka panjang, sehingga menyulitkan pemilik properti untuk membiayai utang mereka. Para ahli memperingatkan bahwa masalah ini akan terus menghantui bank-bank dan pasar properti untuk waktu yang lama.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada nilai properti kantor di AS?A
Nilai properti kantor di AS mengalami penurunan yang signifikan, mempengaruhi bank-bank di negara tersebut.Q
Mengapa bank regional lebih rentan terhadap penurunan nilai properti?A
Bank regional lebih rentan karena mereka sering memberikan uang muka yang lebih rendah dibandingkan bank besar sebelum kenaikan suku bunga.Q
Apa yang dimaksud dengan modifikasi pinjaman?A
Modifikasi pinjaman adalah proses di mana peminjam meminta perubahan pada syarat pinjaman mereka, biasanya untuk menunda pembayaran.Q
Berapa banyak hipotek real estate komersial yang akan jatuh tempo dalam setahun ke depan?A
Sekitar $500 miliar hipotek real estate komersial akan jatuh tempo dalam setahun ke depan.Q
Siapa yang memperingatkan tentang kelemahan dalam portofolio pinjaman di sistem perbankan?A
Martin Gruenberg, Ketua Federal Deposit Insurance Corp., memperingatkan tentang kelemahan dalam portofolio pinjaman di sistem perbankan.