Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti di Korea Electrotechnology Research Institute (KERI) di Changwon, Korea Selatan, telah berhasil mengatasi salah satu tantangan besar dalam penggunaan baterai lithium-sulfur, yang dianggap penting untuk pengembangan teknologi mobilitas udara perkotaan (UAM). Mereka telah mengembangkan prototipe baterai berkapasitas tinggi dengan area besar, yang dapat menjadi solusi untuk transportasi listrik. Baterai lithium-sulfur memiliki kepadatan energi delapan kali lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion, sehingga lebih cocok untuk aplikasi UAM. Selain itu, baterai ini menggunakan sulfur yang melimpah, menjadikannya lebih ramah lingkungan dan biaya yang lebih rendah.
Tim yang dipimpin oleh Park Jun-woo di KERI menemukan cara untuk mengatasi reaksi kimia yang tidak perlu yang terjadi selama proses pengisian dan pengosongan baterai. Mereka menggabungkan material nanotube karbon dinding tunggal (SWCNT) dengan kelompok fungsional oksigen untuk menstabilkan elektroda dan mengontrol pembentukan zat antara yang disebut polisulfida. Hasilnya, mereka berhasil merancang baterai fleksibel dengan elektroda besar yang memiliki kapasitas tinggi. Prototipe yang diuji menunjukkan bahwa baterai ini dapat mempertahankan 85 persen kapasitasnya setelah 100 siklus pengisian dan pengosongan. Penemuan ini membuka peluang untuk komersialisasi baterai lithium-sulfur generasi berikutnya di dunia nyata.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang telah dicapai oleh peneliti di KERI terkait baterai lithium-sulfur?A
Peneliti di KERI telah mengembangkan prototipe baterai lithium-sulfur berkapasitas tinggi dan area besar.Q
Mengapa baterai lithium-sulfur dianggap lebih baik untuk mobilitas udara perkotaan?A
Baterai lithium-sulfur memiliki densitas energi yang delapan kali lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion, sehingga lebih cocok untuk aplikasi UAM.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi dalam penggunaan baterai lithium-sulfur?A
Tantangan utama termasuk reaksi kimia yang tidak perlu selama proses pengisian dan pengosongan yang dapat merusak performa baterai.Q
Siapa yang memimpin tim penelitian di KERI dan apa perannya?A
Tim penelitian di KERI dipimpin oleh Park Jun-woo, yang berperan penting dalam mengatasi tantangan utama baterai ini.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Advanced Science.