Courtesy of YahooFinance
Zhu Jiusheng, CEO dari China Vanke Co., salah satu perusahaan properti terbesar di China, dilaporkan ditangkap oleh polisi. Vanke saat ini menghadapi masalah besar terkait utang, dengan hampir Rp 80.58 triliun ($4,9 miliar) utang yang jatuh tempo pada tahun 2025. Meskipun perusahaan ini didukung oleh pemegang saham terbesar mereka, Shenzhen Metro Group Co., kekhawatiran tentang krisis properti di China semakin meningkat, meskipun pemerintah telah berusaha untuk membantu.
Vanke merupakan indikator penting bagi pasar properti di China, dan situasi keuangannya yang sulit dapat mempengaruhi banyak pengembang lainnya. Meskipun demikian, Vanke berkomitmen untuk memenuhi kewajiban utangnya tahun ini. Penangkapan CEO mereka menambah ketidakpastian di tengah tantangan yang dihadapi perusahaan ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang ditangkap oleh polisi menurut laporan Economic Observer?A
Zhu Jiusheng, CEO China Vanke, ditangkap oleh polisi.Q
Apa yang menjadi tantangan utama bagi China Vanke saat ini?A
Tantangan utama bagi China Vanke adalah hutang yang besar dan krisis properti yang sedang berlangsung.Q
Berapa jumlah obligasi yang akan jatuh tempo untuk Vanke pada tahun 2025?A
Vanke memiliki $4,9 miliar obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2025.Q
Siapa pemegang saham terbesar dari China Vanke?A
Pemegang saham terbesar dari China Vanke adalah Shenzhen Metro Group.Q
Apa yang dikatakan Vanke tentang kewajiban utang publik mereka?A
Vanke menyatakan bahwa mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kewajiban utang publik mereka tahun ini.