Courtesy of YahooFinance
China Vanke Co., sebuah perusahaan pengembang properti besar di China, mengalami penurunan drastis di pasar kredit karena adanya ketidakpastian mengenai status eksekutif utamanya dan laporan bahwa perusahaan tersebut mungkin akan disita oleh pihak berwenang. CEO Vanke, Zhu Jiusheng, dilaporkan telah ditahan oleh polisi, meskipun ia kemudian mempromosikan bisnis apartemen sewa perusahaan di media sosial. Hal ini menambah kekhawatiran di kalangan investor, terutama karena Vanke menghadapi masalah besar dengan utang dan penjualan rumah yang menurun.
Perusahaan ini memiliki utang yang sangat besar yang harus dibayar dalam waktu dekat, dan ada kemungkinan bahwa pemerintah akan mengambil alih atau merestrukturisasi Vanke. Meskipun sebelumnya dianggap terlalu besar untuk gagal, situasi ini menunjukkan bahwa krisis properti di China semakin mendalam dan dapat mempengaruhi ekonomi negara. Vanke berusaha untuk memenuhi kewajiban utangnya, tetapi tantangan yang dihadapi semakin berat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan China Vanke baru-baru ini?A
China Vanke mengalami penurunan tajam di pasar kredit dan menghadapi kemungkinan pengambilalihan oleh otoritas negara.Q
Siapa CEO China Vanke dan apa latar belakangnya?A
CEO China Vanke adalah Zhu Jiusheng, yang memiliki pengalaman 19 tahun di China Construction Bank dan telah memimpin Vanke sejak 2018.Q
Apa yang dilaporkan oleh Economic Observer mengenai Vanke?A
Economic Observer melaporkan bahwa CEO Vanke mungkin telah ditangkap oleh polisi, yang menambah ketidakpastian mengenai perusahaan.Q
Mengapa Vanke dianggap terlalu besar untuk gagal?A
Vanke dianggap terlalu besar untuk gagal karena dukungan negara melalui pemegang saham terbesar mereka, Shenzhen Metro Group.Q
Apa dampak dari krisis properti terhadap Vanke?A
Krisis properti yang berkepanjangan telah menyebabkan penjualan rumah Vanke menurun dan meningkatkan tekanan utang yang harus mereka bayar.