Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengembangkan metode untuk mengubah limbah industri menjadi bahan penting untuk produksi baterai. Mereka menggunakan triphenylphosphine oxide (TPPO), yang biasanya dianggap limbah, untuk menggerakkan baterai redox flow. Baterai ini berbeda dari baterai lithium karena menyimpan energi dalam elektrolit, bukan di elektroda. Penemuan ini menunjukkan bahwa limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga, mendukung inovasi dalam teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan.
Dengan semakin banyak perangkat yang bergantung pada penyimpanan energi berbasis baterai, peneliti percaya bahwa mengalihkan dari solusi berbasis logam seperti lithium dan kobalt sangat penting. Mereka telah menciptakan reaksi "one-pot" yang memungkinkan TPPO diubah menjadi bahan penyimpanan energi yang efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa TPPO dapat digunakan untuk membuat baterai yang stabil dan efisien, bahkan setelah 350 siklus pengisian dan penggunaan. Temuan ini membuka peluang baru untuk memanfaatkan limbah industri dalam solusi energi berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu TPPO dan bagaimana hubungannya dengan baterai redoks?A
TPPO adalah triphenylphosphine oxide, sebuah molekul limbah yang digunakan untuk menggerakkan baterai redoks.Q
Mengapa penelitian ini penting untuk transisi energi hijau?A
Penelitian ini penting karena dapat mengurangi ketergantungan pada bahan-bahan berbasis logam yang diperoleh melalui penambangan yang merusak lingkungan.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini di Northwestern University?A
Penelitian ini dipimpin oleh Christian Malapit, seorang profesor asistensi di Departemen Kimia Northwestern University.Q
Apa yang ditemukan oleh para peneliti tentang stabilitas CPO?A
Para peneliti menemukan bahwa CPO memiliki stabilitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai agen penyimpanan energi yang efektif.Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of the American Chemical Society.