Courtesy of Reuters
Rangkuman Berita: Badan penerbangan PBB mengatakan hampir 12.000 orang terpengaruh oleh pelepasan data.
Share
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) melaporkan bahwa ada masalah keamanan yang mengakibatkan data aplikasi perekrutan bocor. Data yang bocor mencakup informasi dari April 2016 hingga Juli 2024, dan diperkirakan ada sekitar 42.000 catatan yang terpengaruh. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, ICAO mengonfirmasi bahwa 11.929 individu benar-benar terkena dampak dari kebocoran ini.
ICAO kini sedang menghubungi orang-orang yang terpengaruh untuk memberikan informasi lebih lanjut. Kejadian ini menunjukkan pentingnya keamanan data, terutama bagi organisasi internasional yang menangani informasi sensitif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada data aplikasi rekrutmen ICAO?A
Data aplikasi rekrutmen ICAO telah dirilis secara tidak sah.Q
Berapa banyak individu yang terpengaruh oleh insiden ini?A
Sebanyak 11,929 individu terpengaruh oleh insiden ini.Q
Siapa yang mengklaim telah merilis data tersebut?A
Aktor ancaman yang dikenal sebagai Natohub mengklaim telah merilis data tersebut.Q
Di mana markas ICAO berada?A
Markas ICAO berada di Montreal, Quebec, Kanada.Q
Siapa yang melaporkan berita ini?A
Berita ini dilaporkan oleh David Ljunggren.Rangkuman Berita Serupa
Teknologi
3 bulan lalu
105 dibaca
Perusahaan pelacakan lokasi Unacast memberi tahu Norwegia bahwa data mereka telah diretas, kata penyiar.
Teknologi
3 bulan lalu
75 dibaca
Hacker mengklaim telah membobol perusahaan pelacakan lokasi AS, Gravy Analytics.
Teknologi
3 bulan lalu
102 dibaca
Badan penerbangan PBB mengonfirmasi bahwa peretas telah membobol basis data rekrutmen untuk mengakses ribuan catatan.
Teknologi
3 bulan lalu
79 dibaca
Penyelidikan badan penerbangan PBB melibatkan dugaan pembocoran data rekrutmen.
Teknologi
3 bulan lalu
55 dibaca
Badan penerbangan PBB 'menyelidiki' pelanggaran keamanan setelah peretas mengklaim pencurian data pribadi.
Teknologi
3 bulan lalu
89 dibaca
Serangan siber terhadap Kementerian Luar Negeri Italia, bandara diklaim oleh kelompok peretas pro-Rusia.