Courtesy of Forbes
Pada akhir abad ke-19, dua singa yang dikenal sebagai "Man-eaters of Tsavo" mengancam pekerja yang membangun rel kereta api Kenya-Uganda dengan membunuh lebih dari 30 orang dalam waktu satu tahun. Singa-singa ini tidak memiliki surai, yang merupakan ciri khas dari lingkungan kering di Tsavo. Banyak yang bertanya-tanya mengapa singa-singa ini mulai memangsa manusia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kurangnya mangsa alami akibat wabah penyakit pada hewan ternak membuat mereka terpaksa mencari makanan alternatif, termasuk manusia.
Singa-singa ini, yang dijuluki Ghost dan Darkness, menyerang kamp pekerja pada malam hari, menyebabkan kepanikan dan banyak pekerja meninggalkan proyek tersebut. Insinyur yang bertanggung jawab, Lt. Col. John Patterson, berusaha menangkap mereka dengan berbagai cara, tetapi singa-singa itu sangat cerdik. Setelah beberapa usaha, Patterson berhasil membunuh kedua singa tersebut, tetapi jumlah korban diperkirakan mencapai 135 orang. Kisah ini menunjukkan pentingnya memahami hubungan antara manusia dan satwa liar, serta perlunya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan predator.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada pekerja yang membangun Kereta Api Kenya-Uganda?A
Pekerja yang membangun Kereta Api Kenya-Uganda diserang oleh singa dan banyak yang menjadi korban, dengan jumlah korban diperkirakan mencapai 135.Q
Siapa yang bertanggung jawab atas penanganan serangan singa?A
Lt. Col. John Patterson adalah orang yang bertanggung jawab atas penanganan serangan singa tersebut.Q
Apa nama singa yang terkenal karena menyerang pekerja?A
Singa yang terkenal karena menyerang pekerja dikenal sebagai Ghost dan Darkness.Q
Mengapa singa-singa ini beralih ke mangsa manusia?A
Singa-singa ini beralih ke mangsa manusia karena penurunan populasi herbivora akibat penyakit rinderpest dan ketersediaan mangsa manusia yang mudah.Q
Apa yang dilakukan konservasionis untuk mencegah konflik antara manusia dan predator?A
Konservasionis menekankan pentingnya menjaga populasi mangsa alami dan mengurangi kerusakan habitat untuk mencegah konflik.