Courtesy of YahooFinance
Pada hari Rabu, perdagangan opsi pound Inggris mencapai tingkat tertinggi sejak mata uang tersebut jatuh ke level terendahnya pada tahun 2022. Total perdagangan mencapai 13,7 miliar pound (sekitar 16,9 miliar dolar AS), yang hampir tiga kali lipat dari hari sebelumnya. Banyak trader yang berfokus pada kemungkinan penurunan nilai pound, dengan beberapa memprediksi penurunan hingga 1,15, yang berarti penurunan sekitar 7% dari nilai saat ini. Kekhawatiran tentang inflasi dan keberlanjutan utang di Inggris semakin memperburuk sentimen terhadap aset-aset Inggris.
Perdagangan yang sibuk ini juga terjadi bersamaan dengan lonjakan aktivitas di pasar obligasi, di mana imbal hasil mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Para trader kini bersiap menghadapi data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada pound jika pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Permintaan untuk opsi put yang bearish, yang melindungi dari penurunan nilai pound, meningkat, sehingga harga opsi tersebut juga naik secara signifikan minggu ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada perdagangan opsi pound pada hari Rabu?A
Pada hari Rabu, perdagangan opsi pound mencapai volume tertinggi sejak mata uang tersebut jatuh ke level terendahnya pada tahun 2022.Q
Siapa Sagar Sambrani dan apa perannya dalam artikel ini?A
Sagar Sambrani adalah seorang trader opsi valuta asing senior di Nomura yang memberikan analisis tentang volatilitas pasar dan kekhawatiran terkait mata uang Inggris.Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang volatilitas pasar di Inggris?A
Kekhawatiran tentang volatilitas pasar di Inggris disebabkan oleh inflasi dan keberlanjutan utang yang mempengaruhi sentimen terhadap aset Inggris.Q
Apa dampak dari data tenaga kerja AS terhadap nilai pound?A
Data tenaga kerja AS yang kuat dapat menambah tekanan pada yield AS dan memperkuat dolar terhadap pound.Q
Siapa Liz Truss dan bagaimana kebijakannya mempengaruhi pound?A
Liz Truss adalah mantan Perdana Menteri Inggris yang kebijakan anggarannya menyebabkan ketidakstabilan pada nilai pound.