Courtesy of YahooFinance
Kepercayaan trader terhadap poundsterling Inggris mengalami penurunan terbesar minggu ini sejak krisis anggaran Inggris pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh penjualan obligasi global yang membuat kekhawatiran tentang keuangan Inggris semakin meningkat, sehingga imbal hasil obligasi mencapai level tertinggi dalam 16 tahun. Poundsterling diperkirakan akan mengalami penurunan hampir 1% dalam seminggu ini, mencapai titik terendah dalam 14 bulan di angka Rp 20.13 ribu ($1.2239) . Meskipun pemerintah Inggris berusaha meyakinkan bahwa mereka memiliki kendali yang baik atas keuangan negara, trader tetap merasa cemas.
Trader menunjukkan sikap pesimis terhadap poundsterling, dengan biaya untuk membeli opsi pound lebih rendah dibandingkan dengan opsi untuk menjualnya. Ini mencerminkan ketidakpastian tentang bagaimana Bank of England akan bereaksi terhadap situasi ini. Beberapa analis bahkan merekomendasikan untuk menjual poundsterling. Meskipun ada tekanan, ada harapan bahwa jika pasar obligasi tetap stabil, poundsterling mungkin akan mendapatkan sedikit dukungan di kisaran Rp 20.15 ribu ($1.225) -1.230.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan kepercayaan trader terhadap pound?A
Penurunan kepercayaan trader terhadap pound disebabkan oleh penjualan obligasi global dan ketidakpastian mengenai keuangan Inggris.Q
Siapa Rachel Reeves dan apa perannya dalam konteks ini?A
Rachel Reeves adalah Menteri Keuangan Inggris yang menghadapi tekanan untuk memenuhi aturan fiskal pemerintah di tengah tantangan ekonomi.Q
Apa yang terjadi dengan yields obligasi Inggris baru-baru ini?A
Yields obligasi Inggris telah meningkat ke level tertinggi dalam 16 tahun, mencapai 4.925%, yang mencerminkan penjualan obligasi di pasar global.Q
Mengapa Rabobank dan Deutsche Bank memberikan rekomendasi untuk menjual pound?A
Rabobank dan Deutsche Bank merekomendasikan untuk menjual pound karena adanya ketidakpastian dan proyeksi pertumbuhan yang lebih buruk.Q
Apa yang diharapkan trader dari pound di masa depan?A
Trader berharap pound dapat menemukan pembeli di kisaran $1.225-1.230 jika pasar obligasi tetap stabil.