Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Korea Selatan telah mengembangkan material karbon berpori yang didoping nitrogen untuk meningkatkan kecepatan pengisian baterai lithium-sulfur. Inovasi ini, yang dilakukan oleh tim dari Daegu Gyeongbuk Institute of Science and Technology (DGIST), berhasil mengatasi masalah pengisian yang lambat, yang selama ini menjadi tantangan dalam komersialisasi teknologi baterai lithium-sulfur. Dengan menggunakan material karbon baru ini, baterai dapat mengisi daya dengan cepat dalam waktu 12 menit dan mempertahankan 82 persen kapasitasnya setelah 1.000 siklus pengisian dan pengosongan.
Baca juga: Bahan baterai EV baru China mengisi daya dalam hitungan detik, dapat mengubah perangkat energi.
Material karbon ini dibuat melalui proses reduksi termal yang melibatkan magnesium dan ZIF-8, yang meningkatkan stabilitas struktur karbon dan menciptakan pori-pori yang membantu memuat sulfur dengan lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa baterai lithium-sulfur yang menggunakan material ini memiliki kapasitas tinggi dan dapat mengatasi masalah pemindahan lithium polisulfida yang dapat mengurangi kinerja baterai. Dengan hasil yang menjanjikan ini, para peneliti berharap dapat mempercepat komersialisasi baterai lithium-sulfur di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang telah dikembangkan oleh peneliti di DGIST?A
Peneliti di DGIST telah mengembangkan material karbon berpori yang doped nitrogen untuk meningkatkan kecepatan pengisian baterai lithium-sulfur.Q
Mengapa baterai lithium-sulfur menarik perhatian?A
Baterai lithium-sulfur menarik perhatian karena memiliki kepadatan energi tinggi dan bahan sulfur yang murah.Q
Apa tantangan utama dalam komersialisasi baterai lithium-sulfur?A
Tantangan utama dalam komersialisasi baterai lithium-sulfur adalah pemanfaatan sulfur yang buruk selama pengisian cepat, yang mengurangi kapasitas.Q
Bagaimana cara kerja material karbon berpori yang baru dikembangkan?A
Material karbon berpori yang baru dikembangkan meningkatkan pemuatan sulfur dan kontak antara sulfur dan elektrolit, sehingga meningkatkan kinerja baterai.Q
Apa harapan peneliti terkait penelitian ini?A
Peneliti berharap penelitian ini akan mempercepat komersialisasi baterai lithium-sulfur.