Courtesy of NatureMagazine
Virus RNA, seperti SARS-CoV-2, terus mengalami mutasi yang membuatnya sulit diprediksi. Para peneliti berusaha menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi bagaimana virus ini akan berevolusi. Dengan mempelajari urutan genetik virus, mereka berharap dapat merancang vaksin dan pengobatan antivirus sebelum virus bermutasi lebih lanjut. Saat ini, AI dapat memprediksi mutasi tunggal yang paling berhasil, tetapi masih sulit untuk memprediksi kombinasi mutasi yang akan terjadi di masa depan.
Beberapa alat AI, seperti AlphaFold dan ESM-2, telah membantu para ilmuwan memahami struktur protein virus dan bagaimana mutasi mempengaruhi kemampuan virus untuk menghindari deteksi oleh sistem kekebalan tubuh. Dengan data dari hampir 17 juta urutan SARS-CoV-2, para peneliti dapat melatih model AI untuk memprediksi varian mana yang akan mendominasi. Salah satu model, CoVFit, telah berhasil memprediksi varian baru yang muncul setelah data terakhir dikumpulkan, menunjukkan potensi AI dalam penelitian virus di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan mutasi virus?A
Mutasi virus adalah perubahan genetik yang terjadi pada virus, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertahan dan menyebar.Q
Bagaimana AI digunakan dalam penelitian evolusi virus?A
AI digunakan untuk memprediksi evolusi virus dengan menganalisis data genetik dan memodelkan kemungkinan mutasi yang akan terjadi.Q
Apa peran SARS-CoV-2 dalam konteks artikel ini?A
SARS-CoV-2 adalah virus yang menjadi fokus utama dalam penelitian evolusi virus, terutama terkait dengan pandemi COVID-19.Q
Siapa yang mengembangkan model EVEscape dan untuk apa?A
Model EVEscape dikembangkan oleh Debora Marks di Harvard Medical School untuk merancang versi baru dari protein spike SARS-CoV-2 yang dapat menghindari antibodi.Q
Mengapa data yang banyak diperlukan untuk memprediksi evolusi virus?A
Data yang banyak diperlukan untuk memprediksi evolusi virus karena model AI membutuhkan informasi yang luas untuk menghasilkan prediksi yang akurat.