Laboratorium virtual yang didukung oleh 'ilmuwan AI' mempercepat penelitian biomedis.
Courtesy of NatureMagazine

Rangkuman Berita: Laboratorium virtual yang didukung oleh 'ilmuwan AI' mempercepat penelitian biomedis.

NatureMagazine
Dari NatureMagazine
04 Desember 2024 pukul 07.00 WIB
27 dibaca
Share
Peneliti telah menciptakan laboratorium virtual yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu dalam penemuan ilmiah, khususnya dalam merancang fragmen antibodi yang dapat mengikat virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Dalam laboratorium ini, beberapa model bahasa besar (LLM) berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh peneliti manusia. Mereka berhasil merancang 92 nanobody, lebih dari 90% di antaranya terbukti dapat mengikat varian asli virus tersebut. Peneliti percaya bahwa sistem ini dapat meningkatkan berbagai bidang penelitian ilmiah.
Meskipun AI dapat bekerja secara mandiri dan melakukan banyak tugas, peneliti menekankan pentingnya pengawasan dan masukan dari manusia. Mereka melakukan pertemuan rutin untuk mengevaluasi kemajuan dan memberikan umpan balik. Peneliti berharap bahwa ke depannya, kolaborasi antara manusia dan AI dapat lebih ditingkatkan, termasuk dalam memahami kesalahan yang dibuat oleh AI. Dengan sistem yang fleksibel ini, mereka yakin dapat menyelesaikan berbagai masalah ilmiah di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari laboratorium virtual yang dibahas dalam artikel ini?
A
Tujuan dari laboratorium virtual adalah untuk mengotomatiskan penemuan ilmiah dengan menggunakan AI untuk merancang fragmen antibodi yang dapat mengikat SARS-CoV-2.
Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan apa peran mereka?
A
Penelitian ini melibatkan James Zou sebagai penulis bersama dan Yanjun Gao sebagai peneliti yang menekankan pentingnya pengawasan manusia dalam kolaborasi AI.
Q
Apa itu nanobody dan mengapa penting dalam konteks penelitian ini?
A
Nanobody adalah fragmen antibodi kecil yang dirancang untuk mengikat virus SARS-CoV-2, dan penting karena dapat membantu dalam pengembangan terapi untuk COVID-19.
Q
Bagaimana AI berkolaborasi dalam proses penelitian di laboratorium virtual?
A
AI berkolaborasi dengan melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh peneliti manusia, seperti menghitung parameter dan menulis kode, serta berdiskusi dalam pertemuan tim.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam penggunaan AI untuk penelitian ilmiah?
A
Tantangan yang dihadapi termasuk kebutuhan untuk verifikasi dan validasi hipotesis yang dihasilkan oleh AI, serta memahami kesalahan yang dibuat oleh model bahasa besar.

Rangkuman Berita Serupa

Para ilmuwan menggunakan AI untuk merancang enzim yang mirip kehidupan dari awal.NatureMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
28 dibaca
Para ilmuwan menggunakan AI untuk merancang enzim yang mirip kehidupan dari awal.
Pada tahun 2024, kecerdasan buatan berfokus pada penerapan alat AI dalam praktik.YahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
133 dibaca
Pada tahun 2024, kecerdasan buatan berfokus pada penerapan alat AI dalam praktik.
Tetsuwan Scientific sedang mengembangkan ilmuwan AI robotik yang dapat menjalankan eksperimen secara mandiri.TechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
170 dibaca
Tetsuwan Scientific sedang mengembangkan ilmuwan AI robotik yang dapat menjalankan eksperimen secara mandiri.
Kerangka kerja AI menemukan desain mikroskop 10.000 kali lebih cepat daripada metode tradisional.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
59 dibaca
Kerangka kerja AI menemukan desain mikroskop 10.000 kali lebih cepat daripada metode tradisional.
Sebuah perusahaan secara acak menugaskan ilmuwannya untuk menggunakan AI: inilah yang terjadi.NatureMagazine
Teknologi
4 bulan lalu
63 dibaca
Sebuah perusahaan secara acak menugaskan ilmuwannya untuk menggunakan AI: inilah yang terjadi.
Uji coba acak besar tentang AI meningkatkan penemuan — setidaknya untuk ilmuwan yang baik.NatureMagazine
Teknologi
4 bulan lalu
36 dibaca
Uji coba acak besar tentang AI meningkatkan penemuan — setidaknya untuk ilmuwan yang baik.