Courtesy of YahooFinance
PT Bukalapak.com, salah satu pelopor e-commerce di Indonesia, akan menghentikan penjualan barang fisik dan beralih fokus ke produk virtual seperti kredit ponsel dan token listrik. Keputusan ini diambil karena persaingan yang sangat ketat di pasar e-commerce Indonesia, di mana perusahaan-perusahaan besar seperti TikTok Shop dan Shopee berusaha merebut perhatian pengguna. Mulai 9 Februari, pembeli tidak akan bisa memesan barang fisik, dan pesanan yang belum diproses pada awal Maret akan dibatalkan.
Sejak melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2021, saham Bukalapak telah mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 86% dari nilai awalnya. Pendapatan perusahaan juga turun 15% pada kuartal ketiga tahun ini. Persaingan semakin ketat setelah ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengakuisisi Tokopedia, yang semakin memperkuat posisinya di pasar e-commerce Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan PT Bukalapak.com terkait penjualan barang fisik?A
PT Bukalapak.com akan menghentikan penjualan barang fisik dan beralih ke produk virtual seperti kredit mobile dan token listrik.Q
Siapa saja pesaing utama Bukalapak di pasar e-commerce Indonesia?A
Pesaing utama Bukalapak di pasar e-commerce Indonesia termasuk Shopee, TikTok Shop, dan Lazada dari Alibaba Group.Q
Apa yang terjadi pada saham Bukalapak setelah IPO?A
Setelah IPO, saham Bukalapak mengalami penurunan hingga 86%, dengan penurunan sebesar 7,4% di Jakarta baru-baru ini.Q
Mengapa Bukalapak beralih fokus ke produk virtual?A
Bukalapak beralih fokus ke produk virtual karena persaingan yang ketat dan penurunan pendapatan dari penjualan barang fisik.Q
Apa dampak akuisisi Tokopedia oleh ByteDance terhadap pasar e-commerce?A
Akuisisi Tokopedia oleh ByteDance meningkatkan persaingan di pasar e-commerce, memberikan tekanan lebih pada Bukalapak.