Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kembalinya TikTok ke toko aplikasi AS berdampak negatif pada aplikasi pesaing seperti Xiaohongshu.
- ByteDance kehilangan pendapatan signifikan selama TikTok tidak tersedia di AS.
- Keputusan politik dapat mempengaruhi operasi perusahaan teknologi besar seperti ByteDance.
ByteDance Ltd. mengumumkan bahwa aplikasi TikTok kembali tersedia di toko aplikasi AS setelah sempat dihapus. Setelah TikTok kembali, unduhan aplikasi sosial Xiaohongshu, yang dikenal sebagai versi Instagram di China, turun drastis hingga 91%. Meskipun Xiaohongshu masih memiliki lebih banyak pengguna aktif harian dibandingkan sebelum TikTok dihapus, popularitasnya menurun tajam. Di sisi lain, unduhan TikTok lebih dari dua kali lipat setelah kembali, sementara aplikasi pesaing lainnya seperti YouTube dan Instagram juga mengalami penurunan.
Meskipun TikTok kembali, perusahaan masih menghadapi tantangan karena Presiden Donald Trump memberikan batas waktu 75 hari bagi ByteDance untuk menjual operasi TikTok di AS atau menghadapi larangan. Saat ini, TikTok menghasilkan sekitar Rp 77.29 miliar ($4,7 juta) per hari dari pengeluaran konsumen di AS, sedikit lebih rendah dibandingkan sebelum dihapus. Aplikasi ini memiliki pengaruh besar, mendorong pesaingnya untuk mengubah antarmuka dan menambahkan konten video pendek agar bisa bersaing.