Courtesy of YahooFinance
Seorang mantan pejabat Bank Cadangan India, Viral Acharya, menyarankan agar bank tersebut mengurangi kontrol ketat terhadap nilai tukar rupee. Dia berpendapat bahwa sedikit fluktuasi dalam nilai tukar penting untuk menjaga stabilitas ekonomi, karena bank sentral tidak dapat menanggung semua risiko. Acharya menekankan bahwa selama masa jabatannya, mereka menyadari pentingnya membiarkan rupee mengalami depresiasi untuk menyerap tekanan makroekonomi.
Saat ini, pasar menunggu keputusan Gubernur RBI yang baru, Sanjay Malhotra, apakah dia akan melanjutkan kebijakan pendahulunya yang ketat dalam mengatur nilai tukar. Rupee telah mengalami peningkatan volatilitas dan mendekati angka 86, dipengaruhi oleh dolar yang kuat dan defisit perdagangan yang melebar. Meskipun cadangan devisa RBI mencapai rekor tinggi, penurunan cadangan baru-baru ini menunjukkan bahwa kehilangan cadangan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dapat memberikan sinyal negatif kepada pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disarankan oleh mantan pejabat RBI mengenai pengelolaan rupee?A
Mantan pejabat RBI menyarankan agar otoritas mengurangi kontrol ketat terhadap rupee dan membiarkan volatilitas dasar.Q
Siapa yang merupakan Gubernur baru RBI?A
Gubernur baru RBI adalah Sanjay Malhotra.Q
Apa yang terjadi pada cadangan devisa RBI baru-baru ini?A
Cadangan devisa RBI telah turun dari rekor tertinggi $705 miliar menjadi $640,3 miliar.Q
Mengapa volatilitas rupee meningkat dalam beberapa minggu terakhir?A
Volatilitas rupee meningkat karena tekanan dari dolar yang kuat dan defisit perdagangan yang melebar.Q
Apa pandangan Viral Acharya tentang intervensi di pasar valuta asing?A
Viral Acharya berpendapat bahwa tidak perlu membunuh volatilitas untuk mengelola volatilitas yang berlebihan.