Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan pada hari Senin karena perdagangan yang sepi menjelang akhir tahun. Trader menunggu data ekonomi dari China dan Amerika Serikat yang akan dirilis minggu ini untuk menilai pertumbuhan di dua negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia. Harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi Rp 121.87 juta ($74,11) per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate juga turun 8 sen menjadi Rp 115.97 juta ($70,52) per barel. Meskipun harga minyak turun, ada harapan untuk pertumbuhan ekonomi China yang dapat meningkatkan permintaan minyak.
Baca juga: Minyak pulih seiring dengan data manufaktur Tiongkok yang positif meningkatkan optimisme.
Pemerintah China berencana menerbitkan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan Bank Dunia juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2024 dan 2025. Namun, ada kekhawatiran tentang kepercayaan masyarakat dan bisnis yang rendah, serta masalah di sektor properti yang dapat menghambat pertumbuhan. Di Eropa, harapan untuk kesepakatan baru mengenai gas Rusia melalui Ukraina semakin menipis, yang mungkin membuat Eropa harus mengimpor lebih banyak gas alam cair.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga minyak pada hari Senin?A
Harga minyak mengalami penurunan pada hari Senin dalam perdagangan yang tipis menjelang akhir tahun.Q
Mengapa harga minyak Brent dan WTI mengalami penurunan?A
Harga minyak Brent dan WTI mengalami penurunan karena trader menunggu data ekonomi lebih lanjut dari China dan AS.Q
Apa yang diharapkan investor dari data ekonomi China dan AS?A
Investor mengharapkan data PMI pabrik dari China dan survei ISM dari AS untuk memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi.Q
Apa yang dikatakan World Bank tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi China?A
World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tetapi memperingatkan tentang kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang rendah.Q
Mengapa Eropa perlu mengimpor lebih banyak LNG?A
Eropa perlu mengimpor lebih banyak LNG karena harapan untuk kesepakatan baru gas Rusia melalui Ukraina semakin memudar.