Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan menjelang akhir tahun, dengan fokus pasar pada proyeksi untuk tahun 2025 dan perkembangan di Timur Tengah. Minyak West Texas Intermediate diperdagangkan sekitar Rp 1.15 juta ($70) per barel setelah naik 1,6% minggu lalu, sementara Brent berada di bawah Rp 1.22 juta ($74) . Banyak yang memperkirakan bahwa pasokan minyak akan berlebih tahun depan, yang dapat menyulitkan OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi yang terhenti.
Baca juga: Minyak Naik Menjelang Akhir 2024 Sedikit Berubah Saat Trader Bersiap Menghadapi Kelebihan Pasokan
Secara keseluruhan, pasar minyak diperkirakan akan mengalami kerugian kecil tahun ini, dengan perdagangan yang terbatas dalam rentang sempit sejak pertengahan Oktober. Pasar ini dipengaruhi oleh berbagai sinyal positif dan negatif, termasuk ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah. Para pedagang juga akan memperhatikan dampak dari kebijakan pemerintahan Trump yang mungkin terjadi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak menjelang akhir tahun?A
Harga minyak mengalami penurunan dalam perdagangan akhir tahun, dengan WTI diperdagangkan sekitar $70 per barel.Q
Mengapa pasar minyak diperkirakan akan oversupplied pada tahun 2025?A
Pasar minyak diperkirakan akan oversupplied karena ekspektasi peningkatan produksi yang sulit diatasi oleh OPEC dan sekutunya.Q
Apa dampak dari ketegangan di Timur Tengah terhadap pasar minyak?A
Ketegangan di Timur Tengah memberikan sinyal bearish dan bullish yang mempengaruhi pasar minyak.Q
Siapa yang menjadi perhatian trader terkait dampak kebijakan pemerintah?A
Trader akan memantau dampak dari kebijakan pemerintahan Trump terhadap pasar energi.Q
Apa yang dimaksud dengan West Texas Intermediate dan Brent dalam konteks pasar minyak?A
West Texas Intermediate dan Brent adalah jenis minyak mentah yang menjadi patokan harga di pasar minyak global.